PAPUA, KOMPAS.TV - Polri membantah informasi yang menyatakan pasukan Brigade Mobil atau Brimob terlibat baku tembak hingga menewaskan enam anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Donny Charles Go, mengatakan tidak ada kontak tembak antara anggota Brimob yang tergabung dalam satgas Damai Cartenz dengan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baca Juga: Panglima TNI Perintahkan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Tetap Dilanjutkan: Tegas, Tak Usah Ragu
"Hingga kini tidak ada laporan tersebut, apalagi hingga menewaskan enam orang anggota KKB," kata Kombes Donny Go di Jayapura, Papua, Senin (17/4/2023).
Kombes Donny menegaskan hingga adanya klarifikasi ini, pihaknya tidak mendapat laporan terkait kontak tembak yang menewaskan enam anggota KKB di Kabupaten Nduga tersebut.
"Tidak ada laporan terkait peristiwa tersebut, " ujar Kombes Go.
Dia berharap setiap informasi yang dipublikasikan kepada publik harus jelas sumbernya, sehingga tidak membuat resah masyarakat.
Masyarakat juga diharapkan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas karena tidak ada narasumbernya.
Baca Juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur saat Cari Pilot Susi Air, Korban Jatuh ke Jurang Akibat Diserang KKB
Terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang prajurit di Mugi, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4) Kasatgas Humas Damai Cartenz menyampaikan turut berduka cita yang mendalam.
"Segenap personel Ops Damai Cartenz 2023 menyatakan turut berbelasungkawa atas gugurnya seorang prajurit terbaik TNI di Kabupaten Nduga pasca penyerangan KKB Sabtu (15 /4)," kata Kombes Go.
Adapun prajurit TNI yang gugur diketahui berasal dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengungkapkan seorang prajurit TNI yang dilaporkan gugur itu bernama Pratu Miftahul Arifin atau biasa dikenal Pratu Arifin.
“Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius.
Baca Juga: Prajurit Satgas Tengkorak TNI Gugur Kontak Senjata dengan KKB, Korban Tertembak di Perut dan Tangan
Ia mengatakan, Pratu Arifin gugur pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT. Adapun kronologinya berawal ketika Pratu Arifin bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT sedang mencoba menyisir wilayah Mugi, Kabupaten Nduga.
Menurut Julius, para prajurit TNI tersebut berencana untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera oleh KKB.
Namun, tak lama kemudian, terjadi serangan dari KKB kepada para prajurit TNI tersebut. Akibat serangan itu, Pratu Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.
Anggota TNI yang lain tak tinggal diam melihat Pratu Arifin terperosok jurang. Mereka mencoba menolongnya. Namun, di saat yang sama kembali terjadi serangan.
"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," ucap Julius.
Baca Juga: TNI Tangkap Yomison Murib saat Lewat Depan Markas Tentara, Ternyata Keponakan Pimpinan KKB
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.