Namun, tak lama kemudian, terjadi serangan dari KKB kepada para prajurit TNI tersebut.
Akibat serangan itu, Pratu Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.
Anggota TNI yang lain tak tinggal diam melihat Pratu Arifin terperosok jurang.
Mereka mencoba menolongnya. Namun, di saat yang sama kembali terjadi serangan.
"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," ucap dia.
Pascainsiden penyerangan itu, Julius mengimbau kepada seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI.
Termasuk, lanjut dia, tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.
"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur," tutur dia.
Baca Juga: Maksimalkan Pencarian Pilot Susi Air, TNI Kirim Pasukan Organik ke Papua Bantu Polisi
Julius meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera itu.
Ia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya," ucap dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.