JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi X DPR/Fraksi PDI-P, Putra Nababan mengatakan, partainya sudah menyampaikan penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20 sejak Agustus 2022.
Sementara terkait event-event sebelumnya yang juga menyertakan Israel, Putra menjelaskan bahwa hal tersebut sudah dicarikan jalan tengahnya sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
"Terkait event-event yang dulu dilaksanakan, termasuk (Inter-Parliamentary Union) di Bali, waktu itu sudah dicarikan jalan keluarnya sehingga tidak meresahkan masyarakat," kata Putra kepada Kompas TV, Kamis (30/3/2023).
"Dalam konteks ini, kita melihat akan terjadi siaran langsung, yang disaksikan puluhan ribu, ratusan ribu masyarakat Indonesia secara terbuka," imbuhnya.
Pihak PDI Perjuangan melalui Sekjennya, sudah menyampaikan kepada Menlu dan Mensesneg beberapa minggu setelah Israel dinyatakan lolos agar dicarikan jalan keluar.
"Jadi ini bukan ujug-ujug. Ini satu proses, yang kita juga enggak press conference, ketika menyampaikan itu bulan Agustus 2022," ujarnya.
Baca Juga: PDIP soal Piala Dunia U20 Batal: Kenapa FIFA Lebih Mudah Mencoret Indonesia daripada Israel?
Timnas Israel mendapatkan tiket kelolosan ke Piala Dunia U20 2023 setelah menjadi runner-up Piala Eropa U19 pada Juli 2022.
Saat itu, belum ada penolakan yang disampaikan secara terbuka terkait keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20.
Namun dua bulan jelang turnamen yang akan digelar pada 20 Mei 2023, berbagai penolakan disampaikan oleh organisasi masyarakat dan partai politik.
Bahkan Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah.
Dua kepala daerah yang wilayahnya menjadi venue Piala Dunia U20 juga ikut menyatakan penolakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.