JAKARTA, KOMPAS.TV - Elektabilitas bakal capres dari partai NasDem Anies Baswedan masih naik turun.
Hal tersebut tergambar dari survei Litbang Kompas dalam satu tahun terakhir.
Di periode Januari 2022, elektabilitas Anies sebagai kandidat Capres 2024 sebesar 14,2 persen. Di periode Juni 2022, elektabilitas Anies turun menjadi 12,6 persen. Di periode selanjutnya pada Oktober 2022, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu naik menjadi 16,5 persen.
Namun, elektabilitas Anies mengalami penurunan sebesar 3,4 persen menjadi 13,1 persen pada survei Litbang Kompas terbaru pada Januari 2023.
Baca Juga: Elektabilitas Nasdem Meroket karena Dukung Anies, Surya Paloh: Semuanya Masih Dinamis
Juru bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio menilai wajar jika survei elektabilitas Anies masih fluktuatif. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat elektabilitas Anies masih naik turun.
Pertama, Anies baru saja dideklarasikan oleh partai NasDem sebagai bakal capres dan dilanjutkan oleh Partai Demokrat dan PKS.
Hal ini yang membuat Anies baru bisa menyosialisasikan dirinya sebagai bakal calon presiden ke masyarakat.
Proses sosialisasi Anies juga belum menyentuh di 34 provinsi. Baru beberapa daerah saja yang dikunjungi Anies untuk sosialisasi program di 2024 mendatang.
Baca Juga: Petinggi Gerindra Ungkap Faktor yang Buat Elektabilitas Prabowo Naik di Survei Litbang Kompas
Faktor ini yang membuat Anies butuh waktu untuk memperkenalkan diri dan programnya kepada masyarakat.
"Karena waktunya masih baru, sangat mungkin tidak banyak masyarakat yang memahami dan mengetahui Anies sedang menapaki jalan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang," ujar Hendri Satrio dalam rekaman video yang diterima KOMPAS TV, Rabu (22/2/2023).
Hensat, sapaan Hendri Satrio, menambahkan, faktor kedua yang membuat elektabilitas Anies masih naik turun yakni adanya kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi.
Menurutnya, hingga saat ini masyarakat masih mempertimbangkan calon-calon presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Anies dan AHY Tak Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
"Jadi sangat wajar karena hasil survei itu hanya bisa menggambarkan kejadian pada saat jawaban responden diambil. Jadi sangat mungkin terjadinya fluktuatif," katanya.
Ketiga, dari tiga besar nama yang muncul di survei Litbang Kompas, hanya Anies Baswedan yang berstatus sebagai masyarakat sipil. Sisanya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo merupakan pejabat publik.
"Hasil survei Litbang Kompas sangat baik dan bagus, dan masih ada waktu untuk elektabilitas Anies beranjak," ujar Hensat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.