"Jadi saya tahu. Saya dapat info yang sangat akurat bahwa itu kerjaan oknum atau institusi dari salah satu institusi negara," ungkap Effendi.
"Bukan (parpol). Parpol baik-baik saja. Ada memang yang nyerang NasDem. Tahu lah ya. Yang lain baik-baik semua. Mengertilah bersaudara," jelasnya.
Baca Juga: Ternyata Wacana Duetkan Anies-Ganjar Sempat Muncul di Internal Nasdem, Gus Choi: Sekarang Tidak Lagi
Lebih lanjut, Effendi juga menuturkan, gangguan itu tidak datang dari rakyat atau orang biasa.
Sebab, kata dia, kalau orang biasa atau rakyat, daripada bikin spanduk maka mending bikin baliho.
"Itu enggak mungkin rakyat itu untuk apa bikin baliho atau spanduk untuk menolak kami, meskipun enggak cocok. Mending uangnya dibuat beli beras," sebutnya.
Adapun Safari Anies Baswedan sendiri di pelbagai daerah yang sempat disebut-sebut 'dapat' gangguan ketika adalah ketika, misalnya, dalam kunjungan di Aceh, 3 Desember 2022 lalu.
Saat itu, Kantor DPW Nasdem dilempari telur busuk sebelum acara jalan sehat bersama Anies.
Kemudian kemunculan baliho yang berlogo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mendukung Anies di Banten, 24 Januari 2023.
Lalu, ada pelemparan ular kobra ke rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim menjelang kedatangan Anies Baswedan, Rabu (25/1/2023) di rumahnya di Banten Selatan.
Pelemparan sekarung kobra sebelum kedatangan Anies itu isebut-sebut upaya ganggu Anies jelang Pilpres 2024.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.