JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Letjen Marinir (Purn) Nono Sampono menilai aksi perempuan coba terobos Istana Merdeka baru pertama kali terjadi.
Namun menurut Nono aksi ini perlu didalami oleh kepolisian dan Badan Intelijen Negara. Sebab dalam lima tahun terakhir aksi perempuan yang mencoba menyerang markas sudah dua kali terjadi.
Dalam catatannya aksi penyerangan markas yang dilakukan perempuan pernah terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada tahun 2018. Berselang tiga tahun aksi serupa terjadi di Mabes Polri.
Baca Juga: Detik-Detik Paspampres Adang Perempuan Berpistol yang Coba Terobos Istana Negara
"Sekarang ini di Istana. Kalau dilihat ini rentetan dan patut diduga ini bergerak tidak sendiri," ujar Nono di program Kompas Malam KOMPAS TV, Selasa (25/10/2022).
Nono menduga ada tujuan tertentu yang ingin dilakukan perempuan tersebut saat mencoba menerobos Istana Medeka. Apalagi sangat tidak umum seorang perempuan di Indonesia memiliki senjata api.
"Ini mesti ada pihak tertentu yang memberikan pistol FN atau didapatkan dari pihak tertentu," ujar Nono yang menjabat Danpaspampres 2001-2003.
Wakil Ketua DPD RI ini menambahkan aksi perempuan tersebut masuk di kawasan ring kedua keamanan Istana Merdeka.
Baca Juga: Ungkap Identitas Perempuan Bersenjata yang Terobos Istana, Polisi Gunakan Face Recognition
Di ring kedua ini ada keamanan yang bersifat statis atau penjagaan di kawasan tersebut dan penjagaan bersifat mobile atau beroperasi di luar lingkungan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.