BLORA, KOMPAS.TV - Menyusul kasus pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa dari pemerintah bagi warga Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Pemkab Blora membentuk satgas pungutan liar (pungli).
Bupati Blora Arief Rohman menjelaskan, satgas pungli yang diisi forum koordinasi pimpinan daerah atau Forkopimda ini nantinya menelusuri setiap laporan masyarakat terkait dugaan pemotongan dana BLT.
Menurutnya, selain kasus pemotongan BLT di Kecamatan Randublatung dan Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, pihaknya mendapat laporan masyarakat tentang adanya pemotongan BLT yang dilakukan oknum perangkat desa yang lain.
Baca Juga: Dana BLT BBM Warga Blora Kerap Disunat Aparat Desa, Ganjar: Jangan Dipotong, Apa pun Alasannya
"Setelah kita buka aduan masyarakat, ada laporan masuk ada pemotongan BLT dengan alasan untuk disubsidi kepada masyarakat yang berhak yang belum menerima. Ini diduga sebuah modus juga dan kami dalami," ujar Arief di program Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Selasa (27/9/2022).
Arief menjelaskan, laporan yang masuk didata, kemudian didalami. Jika memenuhi unsur pidana, maka akan diserahkan ke pihak kepolisian.
Selain melakukan penelusuran, pihaknya bersama Forkopimda Blora juga melakukan pendataan ulang terkait penerima bantuan. Hal ini untuk mencegah adanya bantuan yang tidak tepat sasaran.
Arief juga mengimbau masyarakat yang sudah tidak berhak menerima bantuan agar melapor ke kecamatan agar data bisa diubah.
Baca Juga: Aparat Desa di Kabupaten Blora Potong BLT Warga, Berdalih untuk Bangun Rumah Ibadah
"Kita dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan dinas sosial berkeliling untuk melakukan pemantauan," ujar Arief.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.