"Karena di relief Borobudur banyak alat musik yang tergambarkan, dan menunjukkan bahwa 'The Sound of Borobudur' menjadi satu kearifan di 1.200 tahun lalu," jelasnya.
Pihaknya juga akan memastikan zona eco tourism dan glamping, yakni di sisi Badan Otorita Borobudur.
Kemudian, di luar zona satu dan dua akan disiapkan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik, bus listrik, cable car.
"Karena itu tentunya kita pastikan bahwa sistem pengelolaan wisatawan ini diprioritaskan," jelasnya.
Selain itu, Kemenparekraf dan stakeholder terkait akan menyiapkan desa wisata dengan konsep Balkondes.
Baca Juga: Bareskrim Polri Telusuri Pembuat Foto Editan Stupa Candi Borobudur Mirip Presiden Jokowi yang Viral
Menurutnya, ada sekitar 50 desa wisata di sekitar destinasi wisata super prioritas Borobudur.
"Saat Waisak juga kita melihat bahwa seluruh kehidupan di destinasi super prioritas Borobudur ini kembali menggeliat, banyak terbuka peluang usaha dan lapangan kerja," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Ia berharap, pembangunan infrastruktur Borobudur bisa menarik 5 sampai 20 juta pengunjung.
Keputusan Presiden untuk membatalkan rencana tarif untuk menaiki Candi Borobudur tersebut menandakan tidak ada perubahan harga, sehingga pengunjung tetap hanya perlu membayar Rp50 ribu.
"Harapannya kolaborasi lingkungan Kementerian dan Lembaga berpihak kepada masyarakat. Saya menyambut baik keputusan ini dan kami siap melaksanakan keputusan dari Pak Presiden," pungkas Sandiaga Uno.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.