Muhadjir menambahkan keterpaduan dan sinergi program serta kerja sama antar kementerian/lembaga dan juga kekuatan di luar pemerintah, seperti organisasi filantropi bidang sosial kemasyarakatan sangat dibutuhkan untuk mencapai target nol persen kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Pemerintah telah membuat program dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Pertama, melalui bantuan sosial dan subsidi yaitu kelompok program/kegiatan dalam rangka mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.
Baca Juga: Profil Anthony Albanese, Dibesarkan dalam Kemiskinan Menjadi PM Australia Baru dari Partai Buruh
Kedua, melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem, Ketiga, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dalam rangka penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Dalam menjalankan program tersebut harus dipastikan ketepatan sasaran. Kemudian pelibatan peran serta masyarakat dengan fokus pada lokasi prioritas penghapusan kemiskinan ekstrem juga perlu diintegrasi dengan program antar kementerian/lembaga.
"Ini harus kita galang bersama untuk menjadi kekuatan besar. Sehingga target kita untuk menghapus kemiskinan ekstrem 2024 tercapai," ujar Muhadjir.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem telah ditetapkan pada tanggal 8 Juni 2022.
Baca Juga: Laporan Oxfam 2022: Miliarder Makin Kaya, tapi 263 Juta Orang Jatuh ke Jurang Kemiskinan
Inpres Nomor 4 Tahun 2022 telah mengamanatkan kepada 22 Kementerian, 6 Lembaga, dan Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Muhadjir berharap dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi filantropi upaya menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
"Mari kita bekerjasama memastikan setiap program/kegiatan baik di pusat maupun daerah terkonvergensi dan tersinkronisasi untuk fokus pada upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.