Kompas TV nasional sapa indonesia

BNPT: Lembaga Pendidikan Khilafatul Muslimin Cenderung Berlawanan dengan Aturan Pemerintah

Kompas.tv - 13 Juni 2022, 20:43 WIB
bnpt-lembaga-pendidikan-khilafatul-muslimin-cenderung-berlawanan-dengan-aturan-pemerintah
Direktur Pencegahan BNPT Akhmad Nurwahid mengatakan, lembaga pendidikan milik organisasi Khilafatul Muslimin cenderung berlawanan dengan aturan pemerintah, termasuk tentang waktu atau lamanya masa pendidikan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Lembaga pendidikan milik organisasi Khilafatul Muslimin cenderung berlawanan dengan aturan pemerintah, termasuk tentang masa atau lamanya masa pendidikan.

Penjelasan itu disampaikan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Akhmad Nurwahid.

Menurutnya, berdasarkan data pengembangan, pihaknya menemukan bahwa ada 400 cabang Khilafatul Muslimin di seluruh daerah di Indonesia.

“Kalau untuk seluruh Indonesia, data pengembangan yang ada sekitar 400 cabang. Itu cabang dari Khilafatul Muslimin,” jelas Akhmad dalam dialog Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Senin (13/6/2022).

“Mereka juga memiliki lembaga pendidikan tersendiri, dari SD sampai perguruan tinggi. Tapi mereka cenderung insubordinasi terhadap aturan atau ketentuan pemerintah.”  

Lembaga pendidikan Khilafatul Muslimin, kata dia, tidak mematuhi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, salah satunya, sekolah dasar (SD) hanya ditempuh selama tiga tahun.

Baca Juga: Punya Jaringan di Seluruh Indonesia, Khilafatul Muslimin Dapat Pendanaan dari Ormas Asing!

“SMP-nya dua tahun, SMA-nya dua tahun, dan perguruan tinggi dua tahun, jadi total sembilan tahun,” papar Akhmad.

Selain itu, lanjutnya, kurikulum yang digunakan pun berbeda, misalnya para siswa tidak boleh menghormat pada bendera.

“Kemudian sekolahnya tidak memasang lambang-lambang negara, termasuk foto presiden, bendera merah putih, kemudian yang dipelajari hanya bahasa Arab, bahasa Inggris, dan Alquran saja.”




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x