JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga lambannya penangkapan buronan Harun Masiku lantaran kasus suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu melibatkan petinggi partai tertentu.
Seperti diketahui, KPK sampai saat ini belum dapat menangkap tersangka Harun Masiku yang telah buron lebih dari dua tahun.
KPK menetapkan Harun Masiku sebagai tersangka pada 8 Januari 2020. Penetapan ini buntut dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan lembaga antirasuah itu terhadap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Baca Juga: Jaksa Beberkan Percakapan Terdakwa Suap ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Isinya Soal Nominal 850
"Kasus Harun Masiku ini diduga melibatkan petinggi partai tertentu. Pencarian terhadap Harun Masiku saya yakin tidak dilakukan, kecuali hanya sekedarnya saja. Apakah ada kaitannya? Hanya Firli dkk yang tahu," ujar Novel lewat serangkaian cuitan di akun Twitter pribadinya, Senin (23/5/2022).
Kasus Harun Masiku ini diduga melibatkan petinggi partai tertentu.
— novel baswedan (@nazaqistsha) May 23, 2022
Pencarian thd Harun Masiku sy yakin tidak dilakukan kecuali hanya sekedarnya saja.
Apakah ada kaitannya? Hanya Firli dkk yg tahu.
Novel menambahkan, selain dugaan menyeret petinggi partai tertentu, ada tiga hal yang membuat penangkapan Harun Masiku tidak mencapai kemajuan.
Pertama, ungkapnya, saat tim KPK melakukan OTT terhadap kasus tersebut, tim mendapat intimidasi oleh oknum tertentu, namun pimpinan KPK diam saja.
Baca Juga: Bambang Widjojanto Sebut Ada Upaya Obstruction of Justice yang Dilakukan KPK pada Kasus Harun Masiku
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.