“Untuk perbaikan atau waterproofing ini kami anggarkan Rp4,6 miliar ya, itu pagu ya. Pastinya tentu kita masih menunggu proses pelelangan, pelelangan ini diperkirakan antara 3 minggu sampai 1 bulan lah,” ucap Indra.
Baca Juga: Dugaan Penyimpangan Tender Gorden Rp43,5 M Diminta Dilanjutkan, meski DPR Hentikan Proyek
Upaya Kesekjenan DPR untuk memperbaiki Gedung “dome” Gedung Nusantara ini direspons penolakan oleh Pengamat Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.
Bukan tanpa alasan, Ray menilai perbaikan cat Gedung Nusantara berbentuk Kura-kura patut ditolak karena kontroversi gorden belum terjawab.
“Mengapa? Karena kontroversi pengadaan gorden DPR belum jua terjawab sepenuhnya. Rencana audit pengadaan tersebut, sampai sekarang, belum jua jelas nasibnya,” ucap Ray Rangkuti kepada KOMPAS TV, Kamis (19/5/2022).
“Apa hasilnya? Bagaimana prosesnya? Dan sejauh apa koreksi internal atas kejadian ini, apakah proses tendernya dilakukan secara benar, dan sebagainya,” tambah Ray Rangkuti.
Baca Juga: Besok, MKD DPR Panggil Harvey Malaihollo Soal Nonton Porno Saat Rapat
Oleh karena itu, kata Ray, sudah semestinya dalam masa menunggu hasil audit tersebut harus ada moratorium segala bentuk pengadaan di gedung DPR.
“Itulah yang sepatutnya. Bukan sebaliknya, audit belum dilakukan tapi pengadaan berjalan terus. Padahal, tidak ada kedaruratan dalam pengadaan tersebut,” tegas Ray.
Apalagi, Ray menilai pengecatan gedung bundar DPR bukanlah sesuatu yang urgent dan prinsipil. Yang tanpa itu, sambung Ray, kinerja DPR jadi terhambat atau terhalang.
“Pengecatan itu bahkan jauh dari kebutuhan untuk perbaikan kinerja dan kapasitas anggota DPR,” ucap Ray.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.