JAKARTA, KOMPAS.TV- Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indra Iskandar mengatakan Gedung Nusantara DPR, yang biasa disebut Gedung Kura-kura, belum pernah dilakukan perbaikan secara menyeluruh sejak pertama dibangun pada 1965 silam.
Gedung Nusantara yang pembangunannya diinisiasi oleh Presiden Pertama Ir Soekarno, kini mengalami kerusakan di sejumlah bagian.
Demikian Indra Iskandar menjelaskan alasan perlunya dilakukan renovasi pada Gedung Kura-kura DPR kepada Jurnalis KOMPAS TV Agi Kurniasandi, Rabu (18/5/2022) kemarin.
“Gedung kura-kura ini dibangun di awal tahun 60-an, ini adalah gedung heritage yang dibangun oleh Bapak Insinyur Soekarno, dulu presiden kita dan saya kira dengan umurnya yang sudah sekitar 58 tahun memang selama ini belum pernah dilakukan perbaikan atau pemeliharaan menyeluruh,” ucap Indra.
Baca Juga: Pengamat soal Cat Gedung DPR Senilai Rp4.5 M: Patut Ditolak, Kontroversi Gorden Saja Belum Terjawab
Dalam kesempatan tersebut, Indra pun menunjukkan sejumlah kondisi terkini terkait gedung yang selalu digunakan untuk pelantikan anggota DPR, Presiden dan Wakil Presiden itu.
“Ini luka atau robekan dari waterproofing yang sudah menganga,” ucap Indra sambil menunjukkan beberapa bagian yang terkelupas.
Berdasarkan tayangan KOMPAS TV, waterproof untuk Gedung Nusantara berbentuk kura-kura itu memang robek dan ada yang bergelembung di sejumlah sisi.
Bagian yang robek di sejumlah tempat membuat gelembung-gelembung di area sekitarnya.
Oleh karenanya, Indra menuturkan Kesekjenan DPR menganggarkan Rp4,6 miliar untuk perbaikan “dome” Gedung Nusantara berbentuk kura-kura.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.