“Kalau ada gejala, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan,” katanya, mengutip Antara.
Baca Juga: Dugaan Hepatitis Akut karena Adenovirus Masih Diteliti, Menkes Ungkap Perkembangan Terbaru
Seperti diketahui, gejala awal hepatitis akut meliputi diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan.
Jika anak-anak mengalami kondisi ini, Ade menyarankan untuk segera membawanya ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, pastikan anak mendapatkan istirahat total, asupan cairan dan ion tubuh tercukupi untuk mencegah dehidrasi jangka panjang yang akan memperburuk kondisi.
Ade bilang, orang tua tak perlu menunggu munculnya gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning atau penurunan kesadaran.
Hal ini justru bisa berakibat buruk dan meningkatkan risiko infeksi, sehingga anak harus dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) atau bahkan cangkok hati.
Baca Juga: Pemkab Bantul Mulai Waspadai Hepatitis Akut, Begini Caranya
Imbauan ini, kata Ade, harapannya tidak menimbulkan kekhawatiran yang lebih tinggi.
Tetapi agar masyarakat dapat memahami gejala awal hepatitis dan melakukan penanganan dini.
"Mudah-mudahan ini sekedar membuat kita waspada saja, jangan sampai membuat kekhawatiran kita berlebih seperti COVID-19. Saya berharap tidak berlanjut seperti COVID-19 karena memang ini sesuatu yang perlu kewaspadaan saja," pungkas Ade.
Sumber : Kompas.com, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.