JAKARTA, KOMPAS.TV - Hepatitis akut masih merebak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada tujuh kematian dan 18 kasus yang diduga merupakan hepatitis akut.
Namun, baru-baru ini Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa tujuh dari 18 kasus tidak terkait dengan hepatitis akut sehingga angkanya menjadi 11 kasus.
“Pasien ada yang terpapar Hepatitis A, Hepatitis B, Typhoid, DBD, jadi ada penyebab lainnya. Saat ini ada 11 kasus,” ujar Nadia, dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Seluruh Layanan Kesehatan Di Kota Madiun Disiagakan
Merebaknya kasus hepatitis akut ini tetap saja membuat masyarakat khawatir atau bahkan panik.
Terutama bagi mereka yang memiliki anak dengan usia di bawah 16 tahun.
Sebab, hepatitis akut ini disebut-sebut menyerang anak-anak sampai usia 16 tahun.
Berbagai pihak juga telah mengimbau kepada orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak dan gejala hepatitis akut.
Terkait dengan hal itu, Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Ade Rachmat Yudiyanto, Sp.A(K), M. Ked (Ped) juga mengingatkan orang tua untuk tidak panik jika menemukan gejala awal hepatitis akut pada anak.
Alih-alih panik, orang tua sebaiknya melakukan langkah agar anak segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Sumber : Kompas.com, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.