Kompas TV nasional hukum

IM 57+ Institute Minta Dewas KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Kebohongan Publik oleh Lili Pintauli

Kompas.tv - 4 Februari 2022, 17:26 WIB
im-57-institute-minta-dewas-kpk-tindaklanjuti-laporan-dugaan-kebohongan-publik-oleh-lili-pintauli
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021. (Sumber: Tangkapan Layar)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Memanggil 57 Plus Institute (IM 57+ Institute) meminta Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti laporan dugaan kebohongan publik yang dilakukan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha menjelaskan, sejauh ini Dewas KPK telah memanggil tiga orang anggota IM57+ Institute untuk dimintai klarifikasi.

Pihaknya berharap pemanggilan ini sebagai pintu masuk menuju pemeriksaan laporan dugaan pelanggaran etik dengan melakukan kebohongan publik oleh Lili Pintauli.

Baca Juga: ICW Soal Lili Pintauli: Pelanggar Etik Layaknya Mundur dan Hengkang dari KPK

Menurut Praswad, sebelumnya laporan yang dilayangkan IM 57+ Institute tidak diteruskan dengan
alasan Dewas sudah menjatuhkan sanksi terhadap Lili Pintauli.

"Mengingat kejujuran adalah nilai integritas yang dijunjung KPK selama ini, sudah seharusnya
Dewas menindaklanjuti laporan dan memberi sanksi tegas," ujar Praswad dalam keterangan
tertulisnya, Jumat (4/2/2022).

Praswad menjelaskan, laporan dugaan pelanggaran etik terkait memberikan keterangan tidak benar
ke publik didasari pernyataan Lili Pintauli saat konfrensi pers pada Jumat, 30 April 2021.

Kala itu, Lili dengan tegas membantah dirinya berkomunikasi dengan pihak berperkara yakni mantan Wali Kota Tanjung Balai M. Syahrial.

Baca Juga: ICW: Pendapat Dewas KPK yang Tolak Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli Prematur




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x