Saat berjalan bus dengan nomor polisi (nopol) A 7516 ZM yang dikemudikan oleh Saprudin (43) mengurangi kecepatan.
Hal tersebut membuat bus nopol A 7517 ZM yang dibawa Andi Supriadi (43) menabrak belakang bus Saprudin (43).
Karena tidak menjaga jarak, tabrakan beruntun pun tidak terhindari, secara beruntun dua kendaraan bus yang ada di belakang bus Supriadi (43) dengan nopol A 7535 ZA dan A 7516 ZA turut bertabrakan.
Akibat kecelakaan beruntun tersebut bus yang berada di tengah mengalami rusak berat pada bagian depan dan belakang.
Baca Juga: 3 Truk Alami Tabrakan Beruntun di Bypass Lampung, Sopir Diduga Mengantuk
"Salah satu faktor awalnya yakni, antar bus pariwisata tidak menjaga jarak ideal ketika dalam kondisi berkendara dengan kecepatan tinggi, sehingga ketika bus pertama mengurangi kecepatan, bus lainnya tidak dapat mengantisipasi hal itu," ujar Shinto, Sabtu (16/10/2021). Dikutip dari Wartakotalive.com.
Peristiwa tabrakan beruntun ini membuat 19 penumpang dan sopir luka-luka. Sementara pengemudi bus A 7535 ZA atas nama H Sunoto warga Kampung Tonjong, Desa Ranca Ilat, Kabupaten Tangerang meninggal dunia di lokasi kecelakaan.
Shinto mengimbau kepada para pengendara, agar disiplin dan mematuhi rambu lalu lintas saat berkendara, khususnya pada jalur bebas hambatan seperti tol.
Empat Bus yang mengalami kecelakaan sudah dievakuasi dan kasus tabrakan beruntun di Tol Tangerang-Merak ini ditangani oleh Ditlantas Polda Banten.
Baca Juga: Lars Vilks, Pembuat Karikatur Nabi Muhammad, Tewas dalam Kecelakaan Mobil
"Turut berduka cita atas meninggalnya salah satu sopir bus dalam kecelakaan tersebut. Ke depan, saya imbau agar pengendara disiplin dan mematuhi rambu peringatan saat berkendara guna menjaga keselamatan," ujar Shinto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.