Kompas TV nasional peristiwa

Rumah Warga di Ciputat Ditutup Tembok Pengembang karena Tak Mampu Bayar Rp25 Juta

Kompas.tv - 8 September 2021, 18:51 WIB
rumah-warga-di-ciputat-ditutup-tembok-pengembang-karena-tak-mampu-bayar-rp25-juta
Tarmo (50), warga Serua, Ciputat, Tangerang Selatan yang akses rumahnya tertutup tembok setinggi 2 meter, Selasa (7/9/2021). (Sumber: KOMPAS.com/ Tria Sutrisna)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

CIPUTAT, KOMPAS.TV - Akses jalan menuju tiga rumah warga yang berada di kawasan Jalan Pelikan RT 006 RW 009, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, ditutup tembok oleh pihak yang disebut sebagai pengembang.

Tembok yang menjadi batas permukiman warga dengan lahan kosong untuk perumahan itu dibangun karena warga tak mampu membayar uang yang diminta pihak pengembang.

Baca Juga: Kronologi Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter Tutup Jalan Umum Perumahan, Kesal Diklakson Pengendara Lain

Tarmo (50), salah seorang warga yang akses rumahnya terhalang tembok, mengaku sempat didatangi seorang perwakilan pengembang yang membangun tembok tersebut.

Orang itu, kata Tarmo, meminta bayaran sebesar Rp25 juta kalau ingin akses menuju rumahnya tidak dibangun tembok pembatas.

"Waktu itu kan belum dipagar. Nah kalau saya bayar, tidak dipagar. Makanya sampai di angka Rp 15 juta-Rp 25 juta kalau enggak mau dipagar tembok," kata Tarmo, Selasa (7/9/2021).

Tarmo menuturkan, dirinya tak sanggup jika harus membayar uang yang diminta pengembang sebanyak Rp25 juta.

Baca Juga: Tembok Beton yang Tutup Rumah Warga di Ciledug Dibongkar, Pemkot Tangerang Kerahkan Alat Berat

Karena tak sanggup itulah, kemudian tembok setinggi dua meter dibangun tepat di depan rumahnya oleh pengembang.

Tarmo menambahkan, sebenarnya ia sempat menawar kepada pengembang tersebut sebesar Rp5 juta. Namun, tawaran itu ditolak.

"Saya mikir dong, akhirnya saya (tawar) bilang Rp 5 juta. Itu pun tidak sekarang, saya akan saya usahakan. Dia enggak mau, maunya Rp 15 juta," ucap Tarmo.

"Ya sudah, saya merasa enggak punya kemampuan ke situ kan, saya pilih diam. Tiba-tiba ini Hari Jumat kemarin ada tembok (dibangun)."

Baca Juga: Kisah Pemilik Rumah yang Ditutup Tembok Beton, Anak-anak Harus Panjat Dinding Kawat Berduri

Tarmo mengaku heran dengan tembok yang dibangun oleh pihak pengembang. Pasalnya, sepengetahuan Tarmo lokasi dibangunnya tembok tersebut selama ini diperuntukkan untuk jalan umum warga.

"Jadi di AJB (akta jual beli) itu, depan sini itu jalan, di kanan tanah orang lain, kiri tanah orang lain, belakang jalan," tutur Tarmo.

Tak hanya Tarmo, warga lainnya bernama Pujiono (51) juga dimintai uang dengan besaran yang sama oleh pengembang tersebut.

Sama seperti Tarmo, Pujiono juga tidak sanggup membayar uang yang diminta pengembang karena dianggap terlalu mahal.

Baca Juga: Akses Rumah di Ciledug Ditutup Paksa Tembok Beton, Pemilik Cerita Sengketa yang Tak Kunjung Selesai

"Sama, saya juga ditawari, cuma uang dari mana. Penghasilan sehari-hari juga habis buat dapur," ujar Pujiono.

Dilansir dari Kompas.com, tembok yang dibangun pengembang tersebut memiliki panjang kurang lebih 30 meter dengan tinggi sekitar dua meter.

Tembok itu berdiri tepat berdiri di depan tiga unit rumah warga, termasuk rumah Tarmo dan Pujiono.

Baca Juga: Dalih Aggota DPRD Pangkep yang Tutup Akses Jalan dengan Tembok: Bukan Akses Jalan Utama

Akses yang biasa digunakan warga untuk keluar dan masuk tersebut kini sudah tertutup.

Proses pembangunan tembok penghalang tersebut tampak belum rampung sepenuhnya. Di sekitar lokasi, masih terdapat tumpukan batu bata, pasir, dan kerikil.

Sementara itu, Lurah Serua Cecep Iswadi saat dihubungi untuk menanyakan pembangunan tembok dan status jalan tersebut, hingga kini belum merespons.

Baca Juga: Tembok Toko Dijebol, Perampok Gasak Rp300 Juta dari Bobol ATM Minimarket Pakai Las Potong

 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x