Kompas TV nasional politik

Survei Komnas PT: Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Tidak Menurunkan Konsumsi Rokok di Masyarakat

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 20:15 WIB
survei-komnas-pt-krisis-ekonomi-akibat-pandemi-tidak-menurunkan-konsumsi-rokok-di-masyarakat
Ilustrasi berhenti merokok. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

Di kesempatan yang sama, Peneliti Center for Economic and Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran, Estro D Sihaloho memberi hitung-hitungan yang didapat masyarakat dan negara jika konsumsi rokok dikurangi.

Menurutnya jika masyarakat mau mengurangi konsumsi rokok tiga sampai sembilan batang per hari maka keuntungan yang didapat masyarakat dari pengurangan konsumsi rokok bisa mencapai Rp11,4 triliun hingga Rp34,2 triliun.

Baca Juga: Bank Dunia Beri 3 Poin Rekomendasi agar Pemerintah Indonesia Naikkan Harga Cukai Rokok

“Tentu ini akan sangat membantu pemerintah di masa pandemi. Artinya pemerintah harus membuat kebijakan yang kuat untuk mewujudkannya,” ujar Estro saat menyampaikan skema pengurangan konsumsi rokok terhadap potensi keuntungan ekonomi.

Ketua Umum Komnas PT, Hasbullah Thabrany menilai melihat kenyataan tersebut, saat ini Indonesia bukan hanya terdampak pandemi Covid-19 melainkan juga sedang mengalami krisis epidemi konsumsi produk tembakau.

Untuk itu Komnas PT mendorong akan adanya kenaikan cukai hasil tembakau agar keterjangkauan pada rokok dapat ditekan.

Kenaikan cukai rokok ini, sambung Hasbullah juga harus didukung dengan penyederhanaan golongan tarif cukai yang selama ini menjadi penghalang kesuksesan cukai sebagai alat pengendalian konsumsi.

Baca Juga: Aktif Merokok, Selalu Berdahak Warna Coklat, Apakah Tanda Sakit Paru?

Menurutnya, dengan harga yang mahal, konsumsi rokok di masyarakat dapat lebih terkendali sehingga membantu menekan kasus Covid-19 sekaligus membantu pemerintah menekan beban ekonomi dari dampak pandemi.

“Kami sangat berharap seluruh Kementerian terkait bersepakat menentukan sikap dan keberpihakannya kepada rakyat, krisis pandemi Covid-19 akan sulit ditangani tanpa memiliki perspektif bahwa kita juga sedang mengalami krisis epidemi konsumsi produk tembakau saat ini,” ujar Hasbullah.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x