Kompas TV nasional peristiwa

Sebut Akidi Tio Berbohong Soal Sumbangan Rp 2 Triliun, Mahfud MD: Sejak Awal Saya Tak Percaya

Kompas.tv - 3 Agustus 2021, 16:38 WIB
sebut-akidi-tio-berbohong-soal-sumbangan-rp-2-triliun-mahfud-md-sejak-awal-saya-tak-percaya
Menteri Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers tentang UU ITE, Jumat (11/6/2021) (Sumber: Youtube/KompasTV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku sejak awal sudah tak yakin dengan berita atau informasi mengenai sumbangan Rp 2 triliun yang akan diberikan keluarga Akidi Tio

Karena itu, lewat akun Twiitter pribadinya, Mahfud menanggapi informasi sumbangan dari Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan dengan mengatakan "mudah-mudahan itu nyata”.

Baca Juga: Menantu Akidi Tio Klaim Uang Rp 2 Triliun Ada di Bank Singapura dan Tidak Bisa Dicairkan Sekaligus

Mahfud menjelaskan, maksud dirinya mengatakan demikian untuk menyindir pihak yang percaya dengan informasi tersebut.

Sementara dirinya mengaku sama sekali tak berharap dengan sumbangan dari Akidi Tio tersebut.

"Saya justru sama sekali tak berharap itu ada, tapi saya nyindir kepada yang percaya dengan itu," kata Mahfud MD melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta pada Selasa (3/8/2021).

Mahfud mengatakan, sudah banyak mendapat pelajaran dari kasus seperti Akidi Tio ini. Menurutnya, dalam kasus seperti Akidi Tio ini modusnya selalu sama, yakni bohong.

Baca Juga: Ini Tanggapan Bank Mandiri Soal Bilyet Giro Rp2 Triliun Atas Nama Heryanty Anak Akidi Tio

"Sejak dulu banyak orang yang seperti itu, mengaku mau menyumbang, bisa menggali uang dengan kesaktian secara ajaib, bisa menemukan obat untuk 1000 penyakit, tapi semua bohong," ucapnya.

Ia kemudian menceritakan soal seseorang yang mengaku menemukan harta karun peninggalan Majapahit, tapi ujung-ujungnya tak jelas juntrungannya.

Tak hanya itu, pernah juga ada orang yang menunjukkan sertifikat pengakuan utang miliaran dollar Amerika kepada Presiden Soekarno oleh sebuah bank di Swiss bertahun 1962.

Orang yang mengaku ini, kata Mahfud, minta dicarterkan pesawat dan hotel selama seminggu untuk mencairkan uang itu bersama 5 orang. Tapi setelah dicek bank tersebut tidak ada.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x