JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku sejak awal sudah tak yakin dengan berita atau informasi mengenai sumbangan Rp 2 triliun yang akan diberikan keluarga Akidi Tio
Karena itu, lewat akun Twiitter pribadinya, Mahfud menanggapi informasi sumbangan dari Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan dengan mengatakan "mudah-mudahan itu nyata”.
Baca Juga: Menantu Akidi Tio Klaim Uang Rp 2 Triliun Ada di Bank Singapura dan Tidak Bisa Dicairkan Sekaligus
Mahfud menjelaskan, maksud dirinya mengatakan demikian untuk menyindir pihak yang percaya dengan informasi tersebut.
Sementara dirinya mengaku sama sekali tak berharap dengan sumbangan dari Akidi Tio tersebut.
"Saya justru sama sekali tak berharap itu ada, tapi saya nyindir kepada yang percaya dengan itu," kata Mahfud MD melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta pada Selasa (3/8/2021).
Mahfud mengatakan, sudah banyak mendapat pelajaran dari kasus seperti Akidi Tio ini. Menurutnya, dalam kasus seperti Akidi Tio ini modusnya selalu sama, yakni bohong.
Baca Juga: Ini Tanggapan Bank Mandiri Soal Bilyet Giro Rp2 Triliun Atas Nama Heryanty Anak Akidi Tio
"Sejak dulu banyak orang yang seperti itu, mengaku mau menyumbang, bisa menggali uang dengan kesaktian secara ajaib, bisa menemukan obat untuk 1000 penyakit, tapi semua bohong," ucapnya.
Ia kemudian menceritakan soal seseorang yang mengaku menemukan harta karun peninggalan Majapahit, tapi ujung-ujungnya tak jelas juntrungannya.
Tak hanya itu, pernah juga ada orang yang menunjukkan sertifikat pengakuan utang miliaran dollar Amerika kepada Presiden Soekarno oleh sebuah bank di Swiss bertahun 1962.
Orang yang mengaku ini, kata Mahfud, minta dicarterkan pesawat dan hotel selama seminggu untuk mencairkan uang itu bersama 5 orang. Tapi setelah dicek bank tersebut tidak ada.
Baca Juga: Soal Bantuan Rp2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio, Kapolda Sumsel: Saya Berpikir Positif
Mahfud sendiri bahkan pernah ditemui oleh seseorang yang yang membawa sekoper uang dollar Amerika Serikat dengan per lembarnya bernilai 1000 dollar.
Orang itu minta tolong dicairkan dalam bentuk rupiah ke Bank Indonesia (BI). Jika bisa dicairkan, orang tersebut berjanji sebanyak 25 persen akan dihibahkan untuk negara.
"Ketika ditanyakan ke BI malah ditertawakan karena Amerika tak pernah mencetak uang dollar-nya dgn nilai $1000, paling tinggi cuma yang 100 dollar," ucap Mahfud.
Karena telah banyak kasus seperti itu, Mahfud pun mendukung pandangan mantan Menkumham Hamid Awaluddin yang tak mau percaya begitu saja dengan sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio itu.
Baca Juga: Beredar Foto Bilyet Rp2 Triliun Atas Nama Heryanty Anak Akidi Tio, Nomor Rekening Valid
"Saya mendukung Hamid Awaluddin yang tak mau percaya begitu saja dengan sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio itu. Makanya saya berbagi pengalaman di cuitan saya itu," ujarnya.
"Sejak awal saya tak percaya pada berita Akidi Tio itu karena sama modus bohongnya dengan yang sudah-sudah."
Lebih lanjut, Mahfud menambahkan, bahwa dirinya sudah bertanya kepada Gubernur Sumsel, Herman Daru, mengenai sumbangan Akidi Tio ini.
"Ternyata gubernur juga hanya diundang seremoni sebagai Forkompimda secara dadakan, tapi tak ada penyerahan barang atau dokumen apa pun," ucapnya.
Baca Juga: Anak hingga Cucu Akidi Tio Tak Ditahan Usai Diperiksa Polisi Selama 9 Jam
"Makanya saya memposting tulisan Hamid Awaluddin sambil menceritakan pengalaman saya. Itu untuk mengingatkan mereka yang percaya dan bersemangat pada hal yang tak rasional seperti itu."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.