"Langkah ini sebagai upaya antisipasi," ucap Adita.
Selain tes covid-19 acak di KRL, Adita menyampaikan Kemenhub telah melakukan sejumlah inisiatifuntuk melakukan pengendalian transprtasi.
Misalnya melakukan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 74 orang per gerbong kereta dan mengatur jarak antrian penumpang yang akan masuk ke stasiun dan akan naik ke kereta.
Baca Juga: Skenario bagi Pengguna KRL Jabodetabek yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Melalui Tes Antigen Acak
Selanjutnya, mereka juga mengumumkan penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak bicara di dalam kereta, dan memakai baju lengan panjang.
Pengumuman dilakukan di stasiun, maupun di dalam KRL melalui berbagai media yang tersedia.
Kemenhub juga menyediakan bus sebagai alternatif angkutan untuk mencegah kepadatan penumpang KRL.
Berdasarkan data dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, sebanyak 10 bus telah disediakan di dua stasiun KA, yaitu Stasiun Bogor enam bus dan Stasiun Cikarang empat bus.
Adita kemudian mengingatkan kepada masyarakat yang masih beraktivitas menggunakan transportasi umum agar selalu disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Masyarakat diimbau menggunakan masker dobel yaitu masker medis yang dilapisi dengan masker kain sebagaimana imbauan dari Satgas Covid-19,” tegas Adita.
Baca Juga: Hari Pelaut Sedunia 2021, Kemenhub Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaut di Kawasan ASEAN
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.