Sebelumnya lagi, tepat sehari sebelum hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei, Ganjar bicara di chanel yang diberi nama, Ruang Ganjar, masih dalam akun yang sama.
Melalui tayang itu Ganjar mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk sejenak meluangkan waktu, berdiri tegak untuk mengumandangkan Indonesia Raya tepat pukul 10.00 WIB. Sebagai peringatan hari Kebangkitan Nasional.
Tak sekadar bernyanyi, kata Ganjar, namun juga benar-benar menghayati setiap kata, setiap baris dari syair termahal di negeri ini.
“Ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita memompa lagi spirit kenegaraan kita, terutama, karena besok adalah hari Kebangkitan Nasional,” kata Ganjar melalui kanal YouTube pribadinya, Rabu (19/5/2021).
Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara khidmat, lanjut Ganjar, hal itu merupakan wujud untuk meneladani dan menghargai perjuangan para pendahulu bangsa.
Sebab, mereka telah gagah berani menyuarakan berdirinya sebuah negara, ketika mayoritas orang di negeri ini belum tahu dan belum mengerti apa itu negara.
“Spirit nasionalisme dan kesatuan tekad itulah, sebuah national staat bernama Indonesia akhirnya bisa berdiri,” kata Ganjar tegas.
Tidak tanggung-tanggung, tayangan itu ditonton 6 ribu kali. Tentu pencapaian yang lebih maju dibanding Puan Maharani yang minim tampil dengan akun YouTube official.
Keaktifan Ganjar di YouTube ini membuat kader partai banteng lain meradang. Bahkan Ganjar dinilai berseberangan dengan PDI-P soal pencapresan di 2024.
Bahkan, Gubernur Jateng dua periode tersebut tidak diundang dalam acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar Sabtu (22/5/2021).
Ganjar tidak terlihat dalam acara konsolidasi kader partai penguasa itu, baik di secara luring maupun daring.
Kata Bambang, Ganjar tidak diundang dalam acara pengarahan partai oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, karena Ganjar dianggap berseberangan dengan PDI-P perihal langkah pencalonan presiden pada 2024 mendatang.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Bambang mengatakan, kader PDI-P lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama, namun tak berani karena belum mendapatkan perintah ketua umum.
"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos. Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," kata Bambang di Kantor DPD PDI-P Jateng, Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Baca Juga: Survei Puspoll Capres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul, Disusul Anies Kemudian Ganjar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.