JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui keinginan Presiden Joko Widodo untuk melakukan perubahan nomenklatur. Dengan begitu, akan ada perubahan dalam komposisi Kabinet Indonesia Maju.
Rencana Presiden Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pun telah diungkap Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Menyikapi sinyal perombakan Kabinet Indonesia Maju, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera minta Presiden Jokowi untuk tidak membuat koalisi gemuk.
“Ayo jangan bikin koalisi gemuk, tidak sehat untuk demokrasi, tidak sehat untuk kontestasi 2024,” kata Mardani Ali Sera, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: PDIP Yakin Jokowi Tidak akan Reshuffle saat Ramadan
Mardani lebih lanjut menyarankan Presiden Jokowi untuk merampingkan komposisi Kabinet Indonesia Maju.
“Biarkan Pak Jokowi ikut reformasi birokrasi, kan miskin struktur kaya fungsi, sedikit saja. Saya yakin teman-teman PDIP makin senang kalau dikit. Kalau yang opoisisi juga senang kok,” ujarnya.
Kabar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet memang telah tersiar setelah pernyataan Ali Mochtar Ngabalin. Banyak harapan hingga spekulasi bermunculan dengan kabar Presiden Jokowi akan melalukan reshuffle.
Baca Juga: Bocoran dari PKB: Anggota Kabinet Indonesia Maju yang Kena Reshuffle Berinisial M
Tapi nada berbeda disampaikan rekan sejawat Presiden Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Hasto Kristiyanto. Hasto justru meyakini Presiden Jokowi tidak akan melakukan perombakan kabinet pada saat Ramadan.
“Sejauh pemahaman saya, dari rekam jejak sebelumnya, Presiden Jokowi tidak memiliki tradisi untuk mengumumkan reshuffle pada saat puasa,” kata Hasto Kristiyanto.
Baca Juga: Waketum PPP Arsul Sani: Lingkaran Istana Jangan Dramatisir Isu Reshuffle Kabinet
Hasto menuturkan Presiden Jokowi cenderung memberikan kesempatan kepada pembantunya untuk menjalankan ibadah puasa hingga merayakan Lebaran.
Namun, sambung Hasto, bisa saja perombakan itu memang benar dilakukan oleh Presiden Jokowi karena “timing” berada di tangannya.
“Momentum yang tepat sekiranya Presiden Jokowi melakukan reshuffle, tentunya Beliau yang memahami skala prioritas,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.