Kompas TV nasional sosial

Peneliti Kembali Temukan Pekerja di Pabrik Pemasok Samsung dan Apple Idap Kanker

Kompas.tv - 22 Februari 2021, 20:00 WIB
peneliti-kembali-temukan-pekerja-di-pabrik-pemasok-samsung-dan-apple-idap-kanker
Ilustrasi pabrik elektronik. Peneliti temukan banyak pekerja di pabrik pemasok Samsung dan Apple menderita kanker dan alami keguguran. (Sumber: Flickr/Institute for Global Labour and Human Rights)
Penulis : Ahmad Zuhad

“Banyak pekerja yang menderita kanker setelah bekerja selama 20 tahun di sini; banyak teman kami mengalaminya. Beberapa bahkan telah meninggal, meski kami tidak tahu persis penyebabnya,” ungkap Nola (nama samaran).

Para pekerja juga tak mendapat alat pelindung diri yang memadai untuk mengantisipasi bahaya karena bahan-bahan kimia itu. 

Tim peneliti mencontohkan, ada pabrik yang memberi pekerjanya masker kain. Namun, masker ini tak dapat melindungi pekerja dari bahan kimia berbahaya.

“Terkadang alat pelindung diri perusahaan tidak berkualitas," kisah Idrawati Idrus, perwakilan Electronics Industry Employees Union (EIEU) Malaysia dalam peluncuran laporan riset itu, Minggu (21/2/2021).

Idrawati menceritakan, pekerja bahkan yang tak diperbolehkan membawa hand sanitizer untuk jaga-jaga di masa pandemi Covid-19. Pihak perusahaan takut hand sanitizer merusak produk. 

"Perusahaan lebih mementingkan produk daripada keselamatan pekerja," tambah Idrawati.

Sementara, perwakilan Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) Herry Hermawan mengaku, memang sudah ada perbaikan selama 10 tahun terakhir. Namun, perbaikan itu belum signifikan.

“Sudah direspon oleh manajemen. Sampai saat ini belum serius dituangkan dalan perjanjian kerja," kata Herry.

Pengamat ketenagakerjaan dari Solidar Suisse, Sanjiv Pandita mengatakan selama ini berbagai studi lain menunjukkan perusahaan kerap melepaskan tanggung jawab.

“Perusahaan menyalahkan perilaku pekerja pabrik sebagai penyebab masalah kesehatan pekerja. Perusahaan tidak menyebut soal penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan pekerja,” kata Pandita.

"Karena keterbatasan, peneliti tidak mengukur durasi dan jumlah paparan bahan kimia sehari-hari di pabrik, sehingga hubungan sebab akibat antara paparan bahan kimia dan penyakit tidak bisa diklaim dengan jelas," kata Astika.

"Pekerja juga tidak pernah diberikan medical examination berkala oleh perusahaan, yang dibutuhkan untuk mengklaim bahwa penyakit mereka disebabkan bahan kimia," tambahnya.

Baca Juga: Sidang Perdana Pelemparaan Pabrik Tembakau Diwarnai Unjuk Rasa

Sebelumnya, pihak Samsung pernah terjerat kasus hukum karena hal sama di Korea Selatan. Co-President Samsung Kim Ki-nam meminta maaf kepada para pekerja pabrik semikonduktor yang menderita kanker pada Jumat (23/11/2018).

Kasus itu pertama terbongkar pada 2007. Pengadilan Korea Selatan memutuskan Samsung terbukti bersalah menyebabkan 16 jenis kanker, keguguran, dan penyakit bawaan bagi bayi.

Kompas TV telah menghubungi pihak Apple dan Samsung, tetapi belum menerima jawaban hingga berita ini ditulis.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x