SOLO, KOMPAS.TV - Gempa kembali mengguncang Sulawesi Barat. Kali ini gempa berpusat di Majene dengan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.00 WITA.
Getaran gempa mencapai Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Polewali Mandar, Pinrang, Pare-pare, Mamasa, Makassar dan Gowa. Namun, kerusakan paling parah sejauh ini diketahui terjadi di Majene dan Mamuju.
Guncangan gempa ini cukup kuat hingga menyebabkan banyak bangunan rusak parah, salah satunya Kantor Gubernur Sulbar dan Rumah Sakit Mitra Manakarra.
Aliran listrik sempat putus setelah gempa. Jalan lintas Sulawesi juga terputus akibat longsor yang disebabkan gempa.
Banyak warga menjadi korban karena tertimpa reruntuhan. Tercatat sampai pukul 18.00 WITA korban jiwa mencapai 34 orang meninggal dunia dan lebih dari 600 orang menderita luka-luka.
Tim Basarnas segera turun setelah gempa terjadi. Tim Basarnas Mamuju menyebar ke empat titik.
Kementerian Sosial menurunkan pula personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah sekitarnya dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Pemerintah telah mulai mengirimkan bantuan logistik dari gudang di Mamuju dan gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan.
Gempa Majene ini didahului gempa di Mamuju pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.35 WITA. Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut , gempa Mamuju itu disebabkan Sesar Naik Mamuju.
Sesar ini pernah menyebabkan tsunami pada 1969.
Daryono pun memperingatkan adanya potensi tsunami.
“Mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969, masyarakat yang bermukim di wilayah Pesisir Majene perlu waspada, jika merasakan gempa kuat agar segera menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG,” cuit Daryono melalui akun twitter-nya
Istana Tak Lagi Gunakan Influencer Vaksin
Selebriti Raffi Ahmad menjadi salah satu penerima pertama vaksin covid-19 Sinovac pada Rabu (13/1/2021).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.