Pertemuan saat itu membahas rencana kerja sama pengkaderan da’i. Dalam kesempatan itu, Syekh Adnan mengapresiasi masyarakat muslim Indonesia yang dapat menjaga stabilitas keamanan di tengah krisis kemanusiaan yang saat ini banyak menerpa negara-negara Timur Tengah.
"Jalinan kerjasama Indonesia dan Suriah selama ini sangat baik, utamanya dalam penguatan moderasi beragama. Banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Suriah," ujar Fachrul.
Di kesempatan berbeda Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tutut menyampaikan duka atas wafatnya Syekh Adnan.
Baca Juga: Peringati Hari Santri, Menag Minta Pesantren Jangan Jadi Klaster Covid-19
Melalui Instagram pribadinya, Anies memiliki kenangan dengan Mufti Agung Damaskus itu.
Menurut Anies, Syekh Adnan pernah bersilaturahmi ke Balai Kota dan berdiskusi panjang mengenai umat dan tantangan dunia. Kunjugan Syeh Adnan dilakukan pada tahun 2019 lalu.
Almarhum, sambung Anies, merupakan seorang ulama yang amat bijak, memiliki pandangan luas dan meneduhkan.
“Jumat siang itu almarhum pun jadi Khotib shalat Jumat di Balaikota. Hari Jumat pula, Ia pulang lebih dulu ke Rahmatullah. Doakan Allahyarham Syahid, dimuliaakan di sisi-Nya. Dan, pada jamaah shalat Jumat di mana pun, mari kita tegakkan shalat ghaib untuk Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni,” tulis Anies.
Baca Juga: Dari Ganjar Pranowo Hingga Anies Baswedan, Ini Respons Para Gubernur terhadap UU Cipta Kerja
Syekh Adnan lahir di Damaskus pada tahun 1954. Selain dikenal sebagai ulama, dia juga anggota dewan hukum ilmiah di Kementerian Wakaf dan seorang mufti di daerahnya.
Dia juga pengawas umum dari Pusat Islam Internasional Al Sham yang melawan aksi dan pemikiran terorisme.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.