Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengenal Kanker Kolorektal yang Kini Intai Gen Z

Kompas.tv - 7 Maret 2025, 17:00 WIB
mengenal-kanker-kolorektal-yang-kini-intai-gen-z
Ilustrasi kanker usus besar atau disebut juga sebagai kanker kolorektal. (Sumber: Shutterstock/crystal light)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kanker kolorektal atau kanker usus besar menempati posisi ketiga dengan insiden kasus terbanyak di antara jenis kanker lain di Indonesia. Tak hanya itu, kasus kanker jenis ini di kalangan generasi muda juga semakin meningkat. 

Menurut laporan American Cancer Society pada 2023, kanker kolorektal di antara orang dewasa yang berusia di bawah 55 tahun meningkat dari 11 persen atau 1 dari 10 orang pada 1995 menjadi 20 persen atau dialami 1 dari 5 orang pada 2019. Sementara itu, data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) melaporkan pada 2022, sekitar 25 ribu kasus kanker kolorektal yang teridentifikasi. 

Dari 25 ribu kasus sekitar 1.400 pasien kanker usus besar berusia di bawah 40 tahun, 968 di antaranya berusia 30 hingga 39 tahun. Sementara pada usia 20 hingga 29 tahun, sebanyak 446 kasus.

Baca Juga: Cegah Kanker Usus Besar dengan 5 Makanan Ini

Meskipun kenaikan kasus kanker kolorektal pada generasi muda tersebut masih didalami, ada kemungkinan pola makan dan gaya hidup menjadi salah satu faktor penyebabnya. Lalu, apa itu kanker kolorektal atau usus besar?

Dikutip dari laman Harvard Health, kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah masalah kesehatan berupa tumbuhnya sel kanker pada organ usus besar. Kanker usus besar biasanya diawali dengan munculnya polip atau tumor jinak pada organ pencernaan tersebut.

Umumnya, seseorang yang menderita kanker usus besar akan mengalami beberapa gejala lain, seperti BAB berdarah, perut kembung, dan perubahan bentuk serta warna tinja. Beberapa orang terkadang tidak menyadari gejala kanker usus besar dan menganggap remeh kondisi ini sebagai gangguan pencernaan biasa. 

Oleh karenanya, banyak penderita yang terlambat dan baru menyadari dirinya mengidap penyakit ini ketika sel kanker telah menyebar. Kanker usus besar terbagi menjadi beberapa stadium berdasarkan tingkat keparahannya. 

Penyebab Kanker Kolorektal

Penyebab kanker usus besar adalah mutasi genetik. Mutasi genetik ini belum diketahui penyebabnya. 

Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya mutasi genetik dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada usus besar. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar:

1. Memiliki riwayat polip usus besar.
2. Riwayat keluarga yang pernah menderita kanker usus besar.
3. Peradangan pada usus besar.
4. Penyakit diabetes.
5. Berat badan berlebih atau obesitas.
6. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
7. Pernah melakukan perawatan radioterapi di area perut.
8. Kurang melakukan aktivitas fisik.
9. Jarang mengonsumsi makanan berserat.

Gejala Kanker Kolorektal

Kanker usus besar biasanya tidak menimbulkan gejala awal. Namun, ada beberapa gejala kanker usus besar yang umum terjadi seperti berikut.

1. Perut kembung dan kram.
2. Gangguan diare atau sembelit (konstipasi).
3. BAB berdarah.
4. Perubahan bentuk dan warna pada feses.
5. Penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas.
6. Siklus haid yang terganggu pada wanita, seperti haid tidak teratur dan nyeri haid berlebih.
7. Lemas.
8. Kurang darah atau anemia.

Cara Mencegah kanker Kolorektal

Dikutip dari laman WebMD, diperlukan waktu sekitar 10 tahun bagi kanker untuk terbentuk di polip usus besar. Kanker jenis ini kerap tidak menimbulkan gejala, sehingga deteksi dini perlu dilakukan untuk mencegah atau bahkan membuat kanker lebih mudah diobati.

Salah satu cara mencegah kanker usus besar adalah dengan menjalankan pola makan sehat. Menariknya, beberapa jenis makanan tertentu dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

Baca Juga: Berani Gundul! Wujud Empati pada Anak Penderita Kanker

Berikut berbagai jenis makanan yang dapat mencegah dan menurunkan risiko kanker usus besar.

1. Makanan kaya serat
2. Makanan gandum utuh
3. Ikan berlemak
4. Buah-buahan 
5. Sayuran tidak berpati


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x