JAKARTA, KOMPAS.TV - Blue light merupakan cahaya yang dihasilkan oleh layar elektronik seperti ponsel pintar, tablet, laptop, dan komputer. Meski berbagai perangkat tersebut mempermudah pekerjaan sehari-hari, blue light dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, terutama kulit.
Dikutip dari laman WebMD, sinar biru atau blue light adalah sinar yang dihasilkan oleh layar elektronik, lampu LED, lampu CFL, hingga sinar matahari. Pada dasarnya, blue light berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian atau jam biologis seseorang, seperti waktu tidur.
Namun, paparan blue light dari perangkat elektronik berlebihan di malam hari dapat menyebabkan waktu tidur seseorang menjadi mundur, bahkan membuat jam tidur menjadi berantakan.
Baca Juga: Simak! Ini 5 Kandungan Skincare yang Cocok untuk Kulit Sensitif
Hal tersebut dikarenakan paparan blue light yang berlebihan dapat menyebabkan produksi hormon melatonin (hormon pengatur siklus tidur) menurun. Normalnya, tubuh akan memproduksi melatonin lebih sedikit saat siang hari dan jumlah produksinya akan semakin bertambah, hingga mencapai puncaknya pada tengah malam.
Melansir laman Everyday Health, terlalu lama terpapar sinar biru dapat menyebabkan sel-sel pada kulit mengalami kerusakan. Hal ini dikarenakan paparan blue light dalam jangka panjang dapat mempercepat pemecahan kolagen dan elastin.
Berikut dampak buruk paparan blue light untuk kulit.
1. Kerusakan kolagen dan elastin
Salah satu dampak buruk paparan blue light untuk kulit adalah memicu kerusakan kolagen dan elastin. Paparan blue light dapat memicu respons peradangan pada kulit.
Peradangan kronis dapat merusak kolagen dan elastin, serta menghambat produksi kolagen baru. Blue light juga memiliki energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cahaya tampak lainnya.
Ketika blue light mengenai kulit, energi ini dapat memicu produksi radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak berbagai komponen seluler, termasuk kolagen dan elastin.
2. Hiperpigmentasi
Blue light dapat merangsang sel-sel melanosit di kulit untuk memproduksi melanin lebih banyak. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata.
Produksi melanin yang berlebihan dapat menyebabkan hiperpigmentasi, yaitu penggelapan warna kulit di area tertentu.
3. Stres oksidatif
Dampak buruk paparan blue light untuk kulit selanjutnya adalah stres oksidatif. Paparan blue light dapat memicu produksi radikal bebas pada kulit, sehingga menyebabkan stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah kondisi ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel kulit.
4. Menghambat regenerasi kulit
Blue light dapat menembus lapisan kulit dan menyebabkan kerusakan pada DNA sel-sel kulit. Kerusakan DNA ini dapat mengganggu proses regenerasi kulit yang normal.
Paparan blue light dapat memicu peradangan pada kulit. Peradangan kronis dapat mengganggu proses regenerasi kulit dan menyebabkan masalah kulit seperti hiperpigmentasi dan penuaan dini.
Baca Juga: Sering Dikira Kering, Ini 5 Tanda Kulit Dehidrasi
5. Memicu garis-garis halus
Dampak buruk paparan blue light untuk kulit selanjutnya adalah memicu garis-garis halus. Blue light dapat merangsang produksi radikal bebas di dalam kulit.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Kerusakan ini dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus dan kerutan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.