DAMASKUS, KOMPAS.TV – Pemerinah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan meningkatnya serangan di Suriah selama libur Idulfitri 2025.
Departemen Luar Negeri AS menyebutkan sasaran serangan bisa mencakup kedutaan, organisasi internasional, serta institusi publik di ibu kota, Damaskus.
Idulfitri 1446 H di Suriah diperkirakan jatuh pada hari ini, Minggu (30/3/2025), meski belum diumumkan resmi dan tergantung pada pengamatan bulan baru.
Baca Juga: Ledakan Gudang Amunisi Perang Sipil di Suriah, 18 Orang Tewas
Menjelang hari raya umat Islam ini, dilansir dari Associated Press, otoritas Suriah melaporkan telah menangkap beberapa sel militan yang diduga berencana melancarkan serangan dalam beberapa pekan terakhir.
Sejak kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan Presiden Bashar Assad pada Desember 2024, situasi keamanan di negara itu masih belum stabil.
Ketegangan terus meningkat di berbagai wilayah, termasuk Damaskus, yang menjadi pusat pemerintahan baru.
Selain ancaman dari kelompok pemberontak, potensi serangan juga datang dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Meski sebagian besar telah dikalahkan pada 2019, ISIS masih memiliki sel-sel tidur yang aktif dan kerap mengklaim serangan di wilayah timur laut Suriah.
Saat ini, wilayah tersebut masih dalam situasi panas dengan kendali ada di bawah pasukan Kurdi yang didukung oleh AS.
Baca Juga: Ledakan Bom Sisa Perang Saudara di Suriah Tewaskan 16 Orang, Anak-Anak Jadi Korban
Menyikapi situasi ini, pemerintah AS mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area rawan serangan.
Selain itu, masyarakat internasional juga diminta untuk memperhatikan perkembangan di Suriah guna mengantisipasi dampak dari potensi serangan tersebut.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Suriah terkait peringatan yang dikeluarkan oleh AS.
Namun, dengan meningkatnya aktivitas militan, situasi keamanan di Suriah masih menjadi perhatian utama menjelang perayaan Idulfitri 2025.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.