JAKARTA, KOMPAS.TV - Asam jawa merupakan salah satu buah tropis yang umum digunakan sebagai bahan masakan di Indonesia. Jenis buah ini dihasikkan pohon asam yang tumbuh di wilayah tropis seperti, afrika, asia, meksiko hingga timur tengah.
Tanaman ini menghasilkan polong mirip kacang yang berisi biji-biji dan daging buah yang berserat. Saat ia matang, daging buahnya menjadi seperti pasta dan memiliki rasa manis-asam.
Dikutip dari laman Healthline, asam jawa mengandung polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Asam jawa jug kaya akan Vitamin B1, sedikit vitamin C, K, B6 (piridoksin), B5 (asam pantotenat), folat, dan selenium.
Baca Juga: Beda Asam Kandis dan Asam Jawa, Ini Jawaban William Wongso
Asam jawa memiliki sifat asam yang dapat membantu merangsang produksi enzim pencernaan, sehingga dapat membantu memperbaiki proses pencernaan dan meredakan masalah pencernaan seperti kembung, gas, atau sembelit.
Asam jawa juga mengandung serat yang dapat membantu melancarkan pergerakan feses dan mencegah sembelit.
Asam jawa kaya akan antioksidan, yaitu senyawa yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif.
Hal tersebut juga yang merupakan salah satu faktor penyebab berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan Alzheimer. Antioksidan dalam asam jawa dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis tersebut.
Asam jawa mengandung senyawa flavonoid yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat hingga 20 persen.
Asam jawa mengandung kalium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kalium adalah mineral yang dapat membantu mengontrol tekanan darah dengan cara mengurangi efek natrium.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.