JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan dua kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus, di Indonesia.
Kasus itu ditemukan pada 23 dan 27 Maret 2023. Satu di antaranya berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
"(Hanya) satu (orang) yang pelaku perjalan luar negeri," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).
Nadia menyebut subvarian Arcturus memang cepat menular, namun tidak menimbulkan fatalitas.
Dari dua orang yang terkena, hanya satu orang yang harus dirawat. Pasien yang dirawat itu berusia 33 tahun.
"Hanya 1 yang dirawat yang usia 33 tahun. Yang usia 56 tahun tidak dirawat. Yang satu tidak ada gejala dan pelaku perjalanan LN (luar negeri)," ucap dia.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di India Meningkat Pesat, WHO Amati Varian Covid-19 Arcturus
Nadia menjelaskan, kini kedua pasien tersebut sudah sehat kembali.
"Saat ini keduanya sudah sehat, hanya (sakit) 5-6 hari saja," ungkapnya.
Dilansir The Strait Times, Arcturus adalah nama yang diberikan untuk sub-varian baru Covid-19, yang dikenal sebagai XBB.1.16.
Arcturus pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2023 dan merupakan varian rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75, dua turunan dari varian Omicron BA.2 lainnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sub-varian ini memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan, yang menunjukkan peningkatan penularan, serta potensi peningkatan patogenisitas.
Arcturus hampir 1,2 kali lebih menular daripada XBB.1.5, menurut sebuah studi oleh University of Tokyo. Namun, sub-varian tersebut tidak dianggap lebih parah dari XBB.1.5.
Baca Juga: Indonesia Punya Obat Covid-19 Baru, Bisa Kurangi Risiko Kematian hingga 89 Persen!
Sub-varian Covid-19 ini kini ditemukan di lebih dari 20 negara termasuk Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia.
India juga dilanda lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh Arcturus. Bahkan, pada Rabu (12/4/2023), ada 40.215 kasus Covid-19 aktif di India, naik 3.122 kasus hanya dalam satu hari.
Di Singapura, 28.410 kasus Covid-19 tercatat pada minggu terakhir bulan Maret. Ini hampir dua kali lipat angka minggu sebelumnya 14.467.
Adapun gejala yang pernah dilaporkan antara lain:
Saat ini, WHO masih terus melakukan penelitian terkait sub-varian Covid-19 Arcturus ini.
Sumber : Kompas.com, The Strait Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.