Dilansir The Strait Times, Arcturus adalah nama yang diberikan untuk sub-varian baru Covid-19, yang dikenal sebagai XBB.1.16.
Arcturus pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2023 dan merupakan varian rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75, dua turunan dari varian Omicron BA.2 lainnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sub-varian ini memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan, yang menunjukkan peningkatan penularan, serta potensi peningkatan patogenisitas.
Arcturus hampir 1,2 kali lebih menular daripada XBB.1.5, menurut sebuah studi oleh University of Tokyo. Namun, sub-varian tersebut tidak dianggap lebih parah dari XBB.1.5.
Baca Juga: Indonesia Punya Obat Covid-19 Baru, Bisa Kurangi Risiko Kematian hingga 89 Persen!
Sub-varian Covid-19 ini kini ditemukan di lebih dari 20 negara termasuk Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia.
India juga dilanda lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh Arcturus. Bahkan, pada Rabu (12/4/2023), ada 40.215 kasus Covid-19 aktif di India, naik 3.122 kasus hanya dalam satu hari.
Di Singapura, 28.410 kasus Covid-19 tercatat pada minggu terakhir bulan Maret. Ini hampir dua kali lipat angka minggu sebelumnya 14.467.
Adapun gejala yang pernah dilaporkan antara lain:
Saat ini, WHO masih terus melakukan penelitian terkait sub-varian Covid-19 Arcturus ini.
Sumber : Kompas.com, The Strait Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.