Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
PALU, KOMPAS.TV - Di balik pemberitaan tentang penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, kini lokasi itu terus menjadi ramai. Padahal upaya penyelamatan telah dihentikan sementara.
Yang menarik, di Sungai Palu tidak saja hidup seekor buaya yang terjerat ban di lehernya, tetapi ada puluhan ekor reptil juga berhabitat di sungai ini.
Itulah yang menjadi daya tarik Sungai Palu untuk wisatawan lokal atau pun dari luar Kota Palu. Misalnya saja ada rombongan dari Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Baca Juga: Panji Petualang hingga Bule Australia Matt Wright Belum Bisa Tangkap Buaya Berkalung Ban
Saat berkunjung ke Palu, mereka menyempatkan diri ke Sungai Palu untuk sekadar melihat langsung buaya. Jika beruntung, mereka akan menyaksikan langsung buaya berkalung ban naik ke darat untuk berjemur.
Data terakhir dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng, ada sekitar 36 ekor buaya yang hidup di Sungai Palu. Salah satunya buaya yang terlilit ban motor bekas di lehernya.
Sejak dulu, lokasi ini sudah menjadi habitat buaya muara. Catatan dari BKSDA, selama ini pula belum ada konflik antara buaya dengan manusia karena ekosistem di Sungai Palu masih terjaga.
#BuayaBerkalungBan #Palu #SungaiPalu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.