WASHINGTON, KOMPAS.TV - Ancaman yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terkait pelarangan TikTok rupanya memberikan dampak.
Perusahaan yang memproduksi TikTok, ByteDance mengaku siap untuk melepas sahamnya di AS.
Pemerintahan Trump sebelumnya mengancam untuk melarang platform media sosial itu beroperasi di AS.
Baca Juga: Trump Berencana Mulai Larang Penggunaan Aplikasi TikTok di AS Hari Ini
Trump menilai Tiktok yang merupakan produk China, bakal menjadi ancaman nasional karena kepemilikan data pribadi penggunanya.
Presiden AS tersebut merasa dengan begitu TikTok terlibat dalam kegiatan spionase di negara tersebut.
Apalagi, di AS pengguna aktif TikTok mencapai 80 juta orang dalam satu hari.
Baca Juga: 100 Ventilator dari Donald Trump Sampai ke Indonesia
Seperti yang diungkapkan sumber The Guardian, ByteDance saat ini tengah berusaha mencapai kesepakatan dengan Gedung Putih agar TikTok tak dilarang.
Sebelumnya, ByteDance ingin agar mendapatkan saham minoritas untuk bisnis TikTok di AS.
Tawaran itu pun ditolak oleh Pemerintah AS. Pada negosiasi yang baru, ByteDance pun menegaskan akan melepas sahamnya di AS secara keseluruhan.
Baca Juga: Khawatirkan Covid-19, Donald Trump Batalkan Konvensi Partai Republik di Florida
Sumber dari Gedung Putih mengungkapkan perusahaan teknologi, Microsoft pun akan mengambil alih TikTok di AS.
Meski begitu, baik pihak Gedung Putih, Microsoft dan ByteDance di Beijing belum merespon mengenai pelepasan saham tersebut.
Masalah mengenai TikTok ini merupakan lanjutan dari ketegangan antara AS dan China.
Baca Juga: Donald Trump Dicecar Wartawan dan Tinggalkan Konferensi Pers, Ini Penyebabnya
Hubungan antara keduanya memanas setelah AS menuduh China sebagai penyebab Covid-19, serta pencurian properti intelektual.
Mereka juga menolak klaim China atas Laut China Selatan. AS pun menutup konsulat China di Houston.
Tindakan itu akhirnya di balas China dengan meutup konsulat AS di Chengdu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.