Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Sebut Ada Lebih dari 150 Tentara Bayaran China Bertempur untuk Rusia

Kompas.tv - 11 April 2025, 01:40 WIB
ukraina-sebut-ada-lebih-dari-150-tentara-bayaran-china-bertempur-untuk-rusia
Prajurit Ukraina menembakkan sistem roket peluncur ganda yang berbasis pada truk pikap di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Selasa, 8 April 2025. (Sumber: Andriy Andriyenko/Brigade Mekanik ke-65 Ukraina melalui AP)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

KYIV, KOMPAS.TV — Ukraina menyatakan pada Rabu (9/4/2025), bahwa ada lebih dari 150 tentara bayaran yang berasal dari China, ikut bertempur bersama tentara Rusia di Ukraina.

Tudingan ini langsung disangkal oleh China yang menyebut bahwa tuduhan itu sama sekali tidak berdasar.

Tuduhan Ukraina dan penyangkalan Tiongkok muncul saat Amerika Serikat (AS) berupaya mengamankan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan pada hari Selasa bahwa militer Ukraina telah menangkap dua pria China yang bertempur bersama tentara Rusia di tanah Ukraina. Ini adalah pertama kalinya Ukraina membuat klaim semacam itu tentang pejuang Tiongkok dalam perang tersebut.

Pada Rabu, Zelenskyy mengatakan bahwa ia bersedia menukar dua tawanan perang tersebut dengan tentara Ukraina yang ditawan di Rusia. Tanpa memberikan bukti, Zelenskyy mengatakan bahwa para pejabat di Beijing mengetahui upaya Rusia untuk merekrut tentara bayaran China. Ia tidak mengatakan bahwa pemerintah China mengizinkan keterlibatan tentara bayaran tersebut di Ukraina.

Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina memiliki nama belakang dan data paspor untuk 155 warga negara Tiongkok yang bertempur untuk tentara Rusia dan bahwa mereka yakin jumlah sebenarnya lebih banyak dari itu. 

Baca Juga: Presiden Prancis Akui Pasukan Eropa Berpotensi Bentrok dengan Rusia jika Diterjunkan ke Ukraina

Ia kemudian membagikan kepada para wartawan dokumen yang mencantumkan nama, nomor paspor, dan detail pribadi dari para rekrutan dari China. Mereka juga disebut telah mendapatkan pelatihan militer di Rusia.

China telah memberikan dukungan diplomatik yang kuat bagi Rusia sejak melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022. 

Namun seperti dikutip dari The Associated Press, Tiongkok diyakini tidak secara sadar menyediakan pasukan, senjata, atau keahlian militer bagi Rusia.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x