SEOUL, KOMPAS.TV - Amerika Serikat telah melabeli Korea Selatan sebagai negara sensitif dan disamakan dengan Iran, Israel dan Korea Utara.
Duta Besar AS sementara untuk Korsel Joseph Yun, pada Selasa (18/3/2025) mengungkapkan Departemen Energi AS melabeli Korsel negara sensitif.
Menurut Yun, pelabelan tersebut disebabkan karena penjungung Korsel ke laboratorium AS disebut salah dalam menangani informasi sensitif.
Baca Juga: Israel Kembali Luncurkan Serangan Darat ke Gaza, Duduki Sebagian Wilayah Kunci
Penunjukan tersebut menempatkan Korsel, yang merupakan sekutu AS ke tingkatan terendah dalam daftar tersebut, mencakup China, Iran, Israel, Rusia, Taiwan dan Korut.
Hal itu telah memicu kontroversi dan perdebatan di Seoul, yang mengatakan bahwa pelabelan tersebut belum diberitahu oleh AS.
“Korea Selatan dimasukkan ke dalam daftar ini karena ada beberapa kesalahan penanganan informasi sensitif,” ujar Yun dalam sambutannya di Kamar Dagang AS di Korea dikutip dari CNN Internasional.
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang masalah tersebut, tetapi mengatakan lebih dari 2.000 mahasiswa, peneliti dan pejabat Korsel mengunjungi laboratorium AS tahun lalu.
Penunjukan tersebut terbatas pada fasilitas departemen, dan tak memiliki implikasi yang lebih luas bagi kerja sama antar sekutu.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.