Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Mulai Tarik Dukungan, Anggota Uni Eropa Saling Bekerja Sama Tingkatkan Pertahanan

Kompas.tv - 7 Maret 2025, 13:41 WIB
trump-mulai-tarik-dukungan-anggota-uni-eropa-saling-bekerja-sama-tingkatkan-pertahanan
Dari kiri, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk menghadiri KTT Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussels, Kamis, 6 Maret 2025. (Sumber: AP/Omar Havana)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán, yang merupakan pendukung setia Trump dan dianggap sebagai sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin di Eropa, menolak untuk mendukung sebagian pernyataan para pemimpin Eropa yang mendukung Ukraina.

Namun, 26 pemimpin Uni Eropa lainnya menyetujui sikap blok tersebut bahwa tidak akan ada negosiasi mengenai Ukraina, yang tidak dihadiri Ukraina.

Mereka juga sepakat bahwa Eropa harus terlibat dalam setiap pembicaraan yang melibatkan keamanan mereka. Eropa sejauh ini dikesampingkan dalam negosiasi yang diiakukan AS dengan Rusia mengenai Ukraina.

Baca Juga: AS Tolak Menyalahkan Rusia atas Invasi ke Ukraina, Perpecahan dengan Sekutu Eropa Makin Nyata

Dalam perkembangan lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pembicaraan antara Ukraina dan AS untuk mengakhiri perang akan berlangsung di Arab Saudi minggu depan. 

Dalam pidatonya setiap malam, Zelenskyy mengatakan ia akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Senin (10/3/2025) untuk bertemu dengan putra mahkota negara itu. Timnya akan tetap tinggal di Arab Saudi untuk melanjutkan pembicaraan dengan pejabat AS.

Dalam beberapa minggu terakhir, Trump telah membatalkan kepastian lama tentang AS yang selalu diandalkan sebagai mitra keamanan Eropa, setelah ia merangkul Rusia.

Selain itu, Trump menarik dukungan AS untuk Ukraina, dan menjungkirbalikkan tradisi kerja sama dengan Eropa yang telah menjadi landasan keamanan Barat selama beberapa generasi.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, yang negaranya memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, mengatakan tiga tahun perang di Ukraina dan perubahan sikap Washington menimbulkan tantangan yang sama sekali baru bagi Eropa.

“Eropa harus menerima tantangan ini dan harus menang," ujar Tusk.

"Kita akan mempersenjatai diri lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih efisien daripada Rusia," katanya, seperti dikutip dari The Associated Press.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x