Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Bebaskan Tiga Sandera, Israel Besok Lepas Puluhan Tahanan Palestina

Kompas.tv - 1 Februari 2025, 17:28 WIB
hamas-bebaskan-tiga-sandera-israel-besok-lepas-puluhan-tahanan-palestina
Ofer Kalderon, warga Israel yang disandera Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, melambaikan tangan sebelum diserahkan ke Palang Merah oleh pejuang Hamas di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu 1 Februari 2025. (Sumber: AP Foto/Abdel Kareem)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TVHamas membebaskan tiga sandera pria pada Sabtu (1/2/2025), sementara Israel bersiap melepaskan puluhan tahanan Palestina sebagai bagian dari gencatan senjata yang menghentikan pertempuran di Gaza setelah lebih dari 15 bulan perang.

Kelompok tersebut menyerahkan Yarden Bibas dan warga Prancis-Israel Ofer Kalderon kepada Palang Merah di Khan Younis, selatan Gaza. 

Sementara itu, sandera Amerika-Israel Keith Siegel, yang tampak lemah dan kurus, dibebaskan di Gaza City, utara wilayah tersebut.

Baca Juga: Penuh Haru, 5 Sandera Asal Thailand Dibebaskan Hamas dalam Kondisi Cukup Baik

Israel memastikan bahwa ketiganya telah melewati perbatasan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.

Melansir The Associated Press, pembebasan pada Sabtu hari ini berlangsung lebih tertib dibandingkan dengan insiden dua hari sebelumnya, ketika massa sempat mengerubungi sandera yang dibebaskan. 


Dalam momen serah terima terbaru, Brigade Al Qassam -- sayap militer Hamas -- yang bersenjata berdiri berjajar saat para sandera melangkah ke panggung, melambaikan tangan, lalu diserahkan ke Palang Merah.

Di Tel Aviv, ribuan orang berkumpul di Hostages Square untuk menyaksikan siaran langsung pembebasan melalui layar besar. 

Gencatan senjata yang dimulai 19 Januari ini telah berlangsung selama dua pekan. Perjanjian tersebut bertujuan menghentikan pertempuran serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan, 33 sandera Israel dijadwalkan dibebaskan dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina. 

Israel menyebut bahwa Hamas telah memberikan informasi bahwa delapan sandera yang seharusnya dibebaskan telah tewas, baik dalam serangan 7 Oktober 2023 maupun saat dalam tahanan.

Baca Juga: Terungkap, Hamas Akui Pemimpin Brigade Qassam Mohammed Deif Telah Tewas

Selain pertukaran tahanan, gencatan senjata ini juga mencakup izin bagi warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah menuju Mesir. 

Otoritas Kesehatan Palestina menyatakan bahwa 50 anak sakit dan terluka serta 61 pendamping akan dievakuasi dari wilayah konflik.

Pembebasan Siegel (65), warga asli North Carolina, membawa harapan bagi keluarganya. Ia diculik dari Kibbutz Kfar Aza bersama istrinya, Aviva, yang telah dibebaskan lebih dulu pada gencatan senjata 2023.

Sementara itu, pembebasan Yarden Bibas (35) kembali menyoroti nasib istrinya, Shiri, dan dua anak mereka. 

Hamas mengeklaim bahwa mereka tewas akibat serangan udara Israel, meskipun pemerintah Israel belum mengonfirmasi laporan tersebut.

Di Kfar Saba, keluarga Ofer Kalderon (54) bersorak gembira saat melihatnya dibebaskan. Kedua anak Kalderon, Erez dan Sahar, telah lebih dulu dibebaskan dalam gencatan senjata November lalu.

“Kami menyesal ini memakan waktu lama, Ofer,” kata Eyal Kalderon, anggota keluarganya. “Kami berharap keluarga lain bisa merasakan kebahagiaan ini hingga sandera terakhir kembali.”

Sebagai bagian dari perjanjian, Israel juga melepaskan puluhan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman panjang. 

Hingga kini, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dalam berbagai kesepakatan sejak November 2023.

Baca Juga: Hamas Konfirmasi Mohammed Deif Terbunuh, Masyarakat Palestina Salat Gaib Usai Jumatan

Menurut data Israel, sekitar 80 sandera masih berada di Gaza, dan sepertiga di antaranya diyakini telah tewas.

Israel dan Hamas dijadwalkan kembali ke meja perundingan pekan depan untuk membahas tahap kedua gencatan senjata. 

Perundingan ini mencakup pembebasan sandera yang tersisa serta kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.

Namun, ketegangan tetap tinggi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer untuk menghancurkan Hamas akan terus berlanjut, bahkan setelah kelompok tersebut kembali menguasai Gaza dalam beberapa jam setelah gencatan senjata.

Di sisi lain, Hamas menyatakan tidak akan membebaskan sisa sandera tanpa penghentian perang total dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil. 

Sebagai respons, Israel melancarkan serangan udara dan darat yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. 

Israel mengeklaim telah menewaskan lebih dari 17.000 milisi Hamas, meskipun tidak memberikan bukti rinci.

Jika kesepakatan tidak tercapai, perang berpotensi kembali pecah pada awal Maret, memperpanjang salah satu konflik paling berdarah di Timur Tengah dalam beberapa dekade terakhir. 

Baca Juga: Donald Trump Desak Mesir dan Yordania Tampung Penduduk Palestina dari Gaza

 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x