Fase pertama
Sebanyak 33 warga Israel yang menjadi tawanan Hamas di Gaza, termasuk perempuan, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun, akan dibebaskan.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan lebih banyak tawanan Palestina selama fase ini.
Menurut Al Jazeera, per April 2024, Israel menahan sekitar 9.500 warga Palestina. Sebanyak 3.660 ditahan dengan status tahanan administratif (ditahan tanpa dakwaan atau proses peradilan), 200 merupakan anak-anak, dan 80 perempuan.
Sebanyak 561 orang dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Israel.
Dalam fase pertama ini, Israel juga diharuskan menarik pasukannya dari wilayah permukiman padat penduduk di Gaza ke area yang tidak lebih dari 700 meter dari perbatasan Gaza dengan Israel.
Selain itu, warga sipil akan diizinkan kembali ke rumah mereka di wilayah utara Gaza yang sebelumnya terkepung, dan Israel akan membuka jalur bantuan hingga 600 truk per hari untuk masuk ke wilayah tersebut.
Warga Palestina yang terluka akan diperbolehkan meninggalkan Gaza untuk mendapatkan perawatan medis, dan penyeberangan Rafah dengan Mesir akan dibuka tujuh hari setelah tahap pertama dimulai.
Israel akan mengurangi jumlah pasukannya di Koridor Philadelphi, area perbatasan antara Mesir dan Gaza, dan akan mundur sepenuhnya paling lambat 50 hari setelah perjanjian ini berlaku.
Fase kedua
Jika semua persyaratan fase kedua terpenuhi, Hamas akan melepaskan seluruh tawanan yang masih hidup, terutama tentara laki-laki, sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak tawanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Pada tahap ini, Israel juga akan memulai proses penarikan pasukan secara menyeluruh dari Gaza.
Fase ketiga
Apabila persyaratan fase kedua berhasil dilaksanakan, jenazah para tawanan yang tersisa akan diserahkan.
Sebagai gantinya, akan dilaksanakan rencana rekonstruksi Gaza selama tiga hingga lima tahun yang berada di bawah pengawasan internasional.
Sumber : Associated Press, Al Jazeera, Kontan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.