Keterlibatan burung dalam insiden ini semakin dipertegas oleh pesan salah seorang penumpang kepada kerabatnya.
Ia mengatakan bahwa burung telah menabrak sayap pesawat, dan bahwa pesawat tak bisa mendarat.
Namun, pejabat setempat tak mengonfirmasikan bahwa pesawat memang menabrak burung.
Kepala Manajemen Jeju Air mengatakan nbahwa kecelakaan itu bukan disebabkan masalah perawatan pesawat.
Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Muan Lee Jeong-hyun mengungkapkan, serangan burung dan cuaca buruk mungkin berperan dalam kecelakaan.
Namun, penyebab utamanya saat ini masih dalam penyelidikan.
Baca Juga: Jeju Air Kembali Alami Malfungsi Roda Pendaratan usai Tragedi Tewasnya 179 Orang, Untung Selamat
Namun, ahli penerbangan dan editor Airline News Geoffrey Thomas mengaku skeptis bahwa hanya tabrakan burung saja yang menjadi penyebab kecelakaan.
“Tabrakan burung bukanlah hal yang aneh. Masalah pada kolong pesawat juga bukan hal aneh,” katanya.
“Serangan burung jauh lebih sering terjadi, tetapi biasanya tidak menyebabkan hilangnya pesawat,” lanjut Thomas.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.