LONDON, KOMPAS.TV – Uni Eropa dan para pemimpin dunia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut langkah tersebut sebagai "kelegaan di tengah situasi yang menghancurkan di Timur Tengah."
Borrell juga memuji mediasi intensif yang dilakukan oleh Prancis dan Amerika Serikat (AS) dalam mendorong tercapainya kesepakatan itu.
"Kesepakatan gencatan senjata di Lebanon adalah sebuah kelegaan. Saya ingin mengapresiasi Prancis dan AS atas upaya mediasi mereka," tulis Borrell media sosial X pada Selasa (26/11/2024).
Ia menegaskan pentingnya memastikan kesepakatan tersebut bertahan demi melindungi nyawa warga sipil di Lebanon dan Israel serta memungkinkan kembalinya pengungsi secara aman.
Selain itu, Borrell juga menyoroti perlunya implementasi penuh Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB yang mengatur langkah-langkah pemeliharaan perdamaian di perbatasan Lebanon-Israel.
“Sekarang yang terpenting adalah memastikan gencatan senjata ini bertahan,” tambahnya.
Kesepakatan gencatan senjata Hizbullah-Israel ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pemimpin dunia.
Baca Juga: Uni Eropa Desak Israel Terima Gencatan Senjata dengan Hizbullah: jika Tidak, Lebanon Akan Hancur
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pernyataan bersama menyebutkan bahwa penghentian permusuhan ini akan menciptakan kondisi untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan di wilayah perbatasan.
“Pengumuman ini memungkinkan warga di kedua negara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman di sepanjang Blue Line,” demikian bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Anadolu.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyerukan agar kesepakatan ini menjadi dasar solusi politik yang berkelanjutan.
Ia juga menegaskan perlunya kemajuan dalam mencapai gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri Irlandia Michael Martin menyebut langkah ini sebagai peluang bagi kedua belah pihak untuk berdialog lebih jauh menuju perdamaian jangka panjang.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.