Bandara Heathrow Mulai Dibuka dan Perlahan Melanjutkan Penerbangan Setelah Kebakaran Gardu Listrik

LONDON, KOMPAS.TV — Kebakaran gardu yang memutus aliran listrik ke Bandara Heathrow, Inggris sepanjang hari Jumat, memaksa bandara tersibuk di Eropa itu harus tutup selama 18 jam. Namun pada Jumat (21/3/2025) malam, bandara ini kembali dibuka yang ditandai dengan mendaratnya pesawat British Airways.

Penutupan Bandara Heathrow membuat penerbangan dibatalkan, rute pesawat dialihkan, dan sekitar 200.000 penumpang terlantar.

Kebakaran itu dimulai sesaat sebelum tengah malam pada hari Kamis, ketika gardu listrik yang berjarak sekitar 3,2 kilometer dari bandara terbakar. Butuh waktu sekitar tujuh jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikannya. 

Pihak berwenang mengatakan mereka tidak menemukan bukti yang mencurigakan, dan Brigade Pemadam Kebakaran London mengatakan penyelidikan kebakaran akan difokuskan pada peralatan distribusi listrik di gardu induk.

Baca Juga: Gardu Listrik Terbakar, Bandara Heathrow London Ditutup Seharian Penuh pada Jumat

Kebakaran tersebut memutus aliran listrik ke Heathrow dan ribuan rumah di area tersebut. Kebakaran tersebut memengaruhi sedikitnya 1.350 penerbangan ke dan dari bandara, menurut layanan pelacakan penerbangan FlightRadar 24.

Dampak dari kebakaran ini diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari, karena penumpang mencoba menjadwal ulang perjalanan mereka dan maskapai berupaya mengubah posisi pesawat dan awaknya.

Pada hari Jumat, bandara Heathrow juga telah memberangkatkan sebuah penerbangan British Airways menuju Riyadh, Arab Saudi. British Airways mengatakan akan mengoperasikan delapan penerbangan jarak jauh pada Jumat malam. Bandara tersebut berencana untuk beroperasi dengan jadwal penuh pada hari Sabtu.

Warga di London menggambarkan kebakaran itu dimulai dengan ledakan besar, yang diikuti oleh bola api dan kepulan asap. Kemudian kobaran api membakar gardu induk.

Sekitar 120 penerbangan sedang mengudara ketika penutupan bandara diumumkan. Beberapa penerbangan berbalik arah dan penerbangan lainnya dialihkan ke Bandara Gatwick di dekat London, Bandara Charles de Gaulle di dekat Paris atau Bandara Shannon di Irlandia.

Seorang penumpang bernama Lawrence Hayes, hampir sampai di London dari New York ketika Virgin Atlantic mengumumkan pesawatnya akan dialihkan ke bandara Glasgow.

Baca Juga: Situasi Terkini Erupsi Gunung Lewotobi, 7 Penerbangan Dibatalkan di Bandara i Gusti Ngurah Rai Bali

"Itu penerbangan red-eye (penerbangan yang berangkat malam hari dan tiba pagi keesokan harinya) dan saya sudah seharian penuh (berada di udara), jadi saya bahkan tidak tahu berapa lama saya akan bertahan," kata Hayes kepada BBC ketika dia turun dari pesawat di Skotlandia. 

"Beruntung saya berhasil menghubungi istri saya dan dia dengan baik hati memesankan tiket kereta ke Euston (sebuah stasiun di London), tetapi itu akan menjadi hari yang sangat panjang," ujarnya.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Heathrow adalah salah satu bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional, dan melayani 83,9 juta penumpang pada tahun lalu.

Gangguan hari Jumat adalah salah satu yang paling serius sejak letusan gunung berapi Eyjafjallajokull di Islandia pada tahun 2010, yang memuntahkan awan abu ke atmosfer dan menutup wilayah udara Eropa selama berhari-hari.