Kompas TV internasional kompas dunia

Ledakan Truk Tangki BBM di Nigeria Tewaskan Lebih dari 140 Orang, Termasuk Anak-Anak

Kompas.tv - 17 Oktober 2024, 06:10 WIB
ledakan-truk-tangki-bbm-di-nigeria-tewaskan-lebih-dari-140-orang-termasuk-anak-anak
Warga berkumpul di lokasi ledakan tanker di kota Majiya, Nigeria, Rabu, 16 Oktober 2024. Lebih dari 140 orang, termasuk anak-anak, tewas saat sebuah truk tangki bahan bakar terbalik dan meledak. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Namun, salah satu warga bernama Sani Umar mengatakan kepada stasiun televisi setempat, Channels Television, bahwa api menyebar begitu cepat sehingga banyak orang tidak bisa melarikan diri.

"Orang-orang berlarian ke segala arah, berteriak minta tolong," kata Umar.

Menurut Korps Keselamatan Jalan Raya Federal Nigeria, lebih dari 1.500 kecelakaan yang melibatkan truk tangki bahan bakar terjadi di Nigeria pada tahun 2020, dengan total 535 korban jiwa. 

Para ahli mengatakan, dalam banyak kasus, tidak ada penuntutan hukum dan para korban atau keluarga mereka tidak mendapat kompensasi.

Setidaknya 48 orang tewas pada September lalu ketika sebuah truk tangki bahan bakar bertabrakan dengan truk lain di Nigeria bagian tengah.

Kecelakaan terbaru ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang penerapan langkah-langkah keselamatan dan regulasi lalu lintas di negara Afrika Barat tersebut.

Presiden Institut Profesional Keselamatan Nigeria Timothy Iwuagwu mengatakan banyak truk tangki di Nigeria tidak dirancang sesuai dengan praktik terbaik internasional untuk mencegah tumpahan bahan bakar saat terjadi kecelakaan.

Baca Juga: Bekas Luka Perempuan Nigeria: Payudara Disetrika sejak Dini, Tradisi Berdalih Cegah Pemerkosaan

Ia menambahkan, lembaga yang bertugas menegakkan regulasi keselamatan sering kali juga gagal melaksanakan tugasnya.

"Selain itu, tidak cukup ada kampanye kesadaran, dan masyarakat juga tidak patuh secara sukarela terhadap langkah-langkah keselamatan saat terjadi kecelakaan seperti ini," tutup Iwuagwu.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x