BERLIN, KOMPAS.TV — Pangkalan udara NATO di Geilenkirchen, Jerman berada dalam status siaga tinggi pada Jumat (23/8/2024) setelah menerima ancaman potensial.
Langkah ini diambil setelah adanya informasi intelijen yang mengindikasikan kemungkinan serangan teror, demikian disampaikan juru bicara militer NATO, Donny Demmers.
“Untuk saat ini, kami masih berada pada status siaga Charlie,” ujar Demmers dikutip dari Anadolu.
Sebagai informasi, status siaga "Charlie" biasanya diterapkan di pangkalan NATO ketika terjadi insiden atau ketika ada informasi yang menunjukkan kemungkinan serangan teror terhadap personel atau fasilitas.
Peningkatan status keamanan di pangkalan tersebut dilakukan pada Kamis (22/8/2024) berdasarkan informasi intelijen yang dianggap cukup serius.
Sebagai langkah pencegahan, semua personel yang tidak memiliki tugas kritis telah dipulangkan.
"Keamanan staf kami adalah prioritas utama. Sementara itu, operasi kritis akan tetap berlangsung sesuai rencana," jelas Demmers.
Baca Juga: Rusia Tuduh Barat dan NATO Bantu Ukraina Serang Kursk, Tepis Bantahan AS
Pangkalan udara Geilenkirchen, yang terletak dekat dengan Kota Aachen di barat Jerman, memiliki peran strategis dalam aliansi militer NATO.
Pangkalan ini menjadi rumah bagi unit pesawat pengintai AWACS (Airborne Warning and Control System), yang bertugas mengawasi wilayah udara dan laut serta dapat digunakan sebagai pusat komando terbang dalam operasi tempur.
Dalam beberapa tahun terakhir, pesawat AWACS yang bermarkas di Geilenkirchen telah melakukan ratusan penerbangan di atas wilayah Eropa Timur untuk memantau aktivitas militer Rusia di dekat perbatasan NATO.
Langkah tersebut mencerminkan meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia di kawasan tersebut.
Sementara itu dilansir dari The Associated Press, pada pekan lalu, pangkalan angkatan udara utama Jerman di dekat Cologne ditutup selama beberapa jam.
Karena kekhawatiran pasokan airnya mungkin telah dirusak. Investigasi tidak menemukan bukti sabotase tersebut.
Ada juga laporan tentang pengamatan mencurigakan di Geilenkirchen, dan seseorang sempat ditahan untuk diinterogasi di dekat pangkalan, dan melaporkan pada saat itu, tetapi ternyata tidak terjadi apa-apa.
Insiden itu terjadi di saat timbulnya kekhawatiran tentang kemungkinan kerentanan infrastruktur terhadap upaya sabotase Rusia .
Pada hari Kamis, jaksa penuntut di Flensburg, di wilayah utara Jerman, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan spionase untuk tujuan sabotase, tanpa merinci siapa yang mungkin berada di baliknya.
Media Jerman melaporkan bahwa pesawat tanpa awak telah terlihat di atas sebuah pabrik kimia di Brunsbuettel, di pantai Laut Utara.
Baca Juga: Momen Joe Biden Salah Sebut Nama Zelensky jadi Presiden Putin di KTT NATO
Sumber : Anadolu/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.