RAMALLAH, KOMPAS TV - Israel mengumumkan mereka mencoba membunuh Mohammed Deif, pemimpin sayap militer Hamas yang lama dicari oleh Israel, di zona kemanusiaan yang ditetapkan oleh Israel di selatan Gaza, Sabtu (13/7/2024). Serangan Israel itu menewaskan setidaknya 90 warga Palestina dan melukai hampir 300 lainnya, menurut pejabat kesehatan setempat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih belum pasti" apakah Deif dan target lainnya, Rafa Salama, tewas. Dia juga menyatakan dalam konferensi pers bahwa seluruh pemimpin Hamas telah ditandai untuk dibunuh.
Berikut adalah gambaran lebih dekat tentang Mohammed Deif, pemimpin militer Hamas yang sulit ditangkap dan apa artinya jika dia terbunuh bagi jalannya perang, seperti laporan Associated Press, Minggu (14/7/2024).
Baca Juga: Badan Pengungsi PBB UNRWA: Staf Mengalami Pelecehan dan Penyiksaan Tentara Israel saat Ditahan
Deif adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada tahun 1990-an dan memimpin unit tersebut selama lebih dari 20 tahun. Israel mengidentifikasi Deif dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai dalang utama serangan 7 Oktober yang diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan memicu perang Israel-Hamas.
Selama bertahun-tahun, Deif menjadi orang yang paling dicari oleh Israel. Dia diyakini lumpuh setelah selamat dari beberapa upaya pembunuhan oleh Israel. Dia tidak terlihat di publik selama bertahun-tahun, dan hanya beberapa foto dirinya yang ada di internet. Pada pagi hari 7 Oktober, Hamas merilis rekaman suara langka Deif yang mengumumkan operasi "Al Aqsa Flood".
Deif, seperti Sinwar, lahir di kamp pengungsi di kota Khan Younis, Gaza selatan, pada awal 1960-an dan bergabung dengan Hamas tak lama setelah kelompok Islamis Palestina tersebut dibentuk pada akhir 1980-an.
Pada tahun 1989, saat puncak intifada Palestina pertama, Deif ditangkap oleh Israel, tetapi kemudian dibebaskan.
Deif diangkat menjadi Kepala Brigade Qassam tahun 2002 setelah pendahulunya dibunuh oleh Israel. Ia dianggap membantu memperluas jaringan terowongan Hamas yang membentang di bawah Gaza, dan dianggap bertanggung jawab oleh Israel atas perencanaan serangan yang menewaskan puluhan warga sipil Israel, termasuk serangan bom bunuh diri.
Deif begitu sulit ditangkap sehingga penampilannya dan kesehatannya menjadi spekulasi: beberapa laporan media mengatakan dia telah menggunakan kursi roda selama bertahun-tahun akibat cedera yang dideritanya selama upaya pembunuhan sebelumnya, sementara laporan lain mengatakan dia bisa berjalan tanpa bantuan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.