Kompas TV internasional kompas dunia

Peringatan Genosida Srebrenica 1995 Picu Ketegangan Etnis di Bosnia

Kompas.tv - 12 Juli 2024, 18:50 WIB
peringatan-genosida-srebrenica-1995-picu-ketegangan-etnis-di-bosnia
Bunga tergeletak di atas monumen yang memuat nama-nama orang yang terbunuh dalam genosida Srebrenica di Pusat Peringatan Srebrenica di Potocari, Bosnia, Kamis, 11 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

SREBRENICA, KOMPAS TV – Ribuan orang dari Bosnia dan luar negeri berkumpul di Srebrenica pada Kamis (11/7/2024) untuk memperingati genosida 1995. Pejabat Serbia masih menolak mengakui genosida tersebut, memicu ketegangan etnis dan perpecahan di Bosnia.

Setelah 29 tahun sejak tragedi tersebut, jasad 13 pria dan satu remaja laki-laki dimakamkan di pemakaman besar di luar Srebrenica. Mereka dikubur di antara lebih dari 6.600 korban yang sudah terlebih dulu dimakamkan di sana.

"Dua pria tua yang tidak bersenjata, dua pria tak berdaya," kata Ajla Efendic yang memakamkan dua pamannya.

"Kakek saya, seorang pensiunan, yang tidak membahayakan siapa pun juga dibunuh. Jasadnya ditemukan di kuburan massal," sambungnya, dikutip Associated Press.

Lebih dari 8.000 muslim etnis Bosniak dibunuh oleh tentara dan polisi etnis Serbia Bosnia pada Juli 1995.

Keluarga korban hanya bisa menguburkan sebagian dari jasad orang-orang yang mereka cintai karena biasanya ditemukan tersebar di beberapa kuburan massal yang berbeda.

Pembantaian Srebrenica adalah puncak perang Bosnia 1992-1995, terjadi usai pecahnya Yugoslavia yang memicu konflik etnis antara Serbia Bosnia, Kroasia, dan Bosniak.

Peringatan ini digelar beberapa minggu setelah PBB menetapkan 11 Juli sebagai hari peringatan internasional genosida Srebrenica.

Etnis Serbia dan Serbia Bosnia menentangnya dan mengklaim hal tersebut menggambarkan semua warga etnis Serbia sebagai "bangsa genosida."

Para pemimpin Serbia bersikeras mengatakan pembantaian itu bukanlah genosida, melainkan "kejahatan yang mengerikan." Mereka juga meremehkan jumlah korban.

"Genosida di Srebrenica tidak terjadi, dan jika terjadi, tidak perlu terus-menerus mengangkat topik ini," kata Presiden separatis etnis Serbia Bosnia, Milorad Dodik.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Setujui Resolusi Peringatan Tahunan Genosida Srebrenica 1995 walau Ditentang Serbia

Seorang wanita muslim Bosnia berdoa di samping makam kerabatnya yang menjadi korban genosida Srebrenica di Srebrenica Memorial Centre di Potocari, Bosnia, Kamis, 11 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)

Presiden Dewan Direksi Pusat Peringatan Srebrenica, Hamdija Fejzic, mengatakan penyangkalan terhadap genosida harus dihentikan.

"Selama 29 tahun penuh, kebijakan menutupi dan menyangkal genosida dilakukan oleh mereka yang merancang dan merencanakan genosida," katanya.

Dalam artikel opini di media Bosnia, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, "Srebrenica tetap menjadi luka dalam dalam sejarah Eropa."

"Kegagalan untuk mencegah genosida ini adalah beban yang terus kita tanggung," tulisnya.

"Baik Mahkamah Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia maupun Mahkamah Internasional telah menetapkan bahwa kejahatan ini adalah genosida."

"Kami berjanji bahwa kami tidak akan pernah lupa -- baik korban maupun rasa sakit abadi keluarga dan orang-orang yang mereka cintai," tambahnya.

Baca Juga: Erdogan: Pelaku Genosida Gaza Pasti Kena Hukum Internasional, Sama seperti Pembantaian Srebrenica

"Kenangan mereka mendorong kami untuk bekerja setiap hari guna memastikan bahwa sejarah tidak terulang."

Pada 11 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia menyerbu kawasan yang berada di bawah perlindungan PBB di Srebrenica.

Mereka memisahkan lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki etnis Bosniak dari keluarga mereka dan membantai mereka.

Mereka yang mencoba melarikan diri ke hutan dan pegunungan di sekitar kota tersebut, dikejar.

Para pelaku kemudian membuang jasad para korban ke dalam kuburan massal, yang kemudian mereka gali kembali dengan buldoser, menyebarkan sisa-sisa tubuh di tempat pemakaman lainnya untuk menyembunyikan bukti kejahatan perang mereka.

Pemimpin politik Serbia Bosnia masa perang, Radovan Karadzic, dan komandan militernya, Ratko Mladic, dihukum karena genosida di Srebrenica oleh pengadilan PBB di Den Haag.

Secara keseluruhan, hampir 50 pejabat perang Serbia Bosnia dihukum lebih dari 700 tahun penjara atas pembantaian Srebrenica.

Namun, sebagian besar pejabat Serbia dan Serbia Bosnia masih merayakan Karadzic dan Mladic sebagai pahlawan nasional.

Mereka terus meremehkan atau bahkan menyangkal pembantaian Srebrenica dan menyinggung para korban serta penyintas pembantaian tersebut.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x