Dalam artikel opini di media Bosnia, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, "Srebrenica tetap menjadi luka dalam dalam sejarah Eropa."
"Kegagalan untuk mencegah genosida ini adalah beban yang terus kita tanggung," tulisnya.
"Baik Mahkamah Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia maupun Mahkamah Internasional telah menetapkan bahwa kejahatan ini adalah genosida."
"Kami berjanji bahwa kami tidak akan pernah lupa -- baik korban maupun rasa sakit abadi keluarga dan orang-orang yang mereka cintai," tambahnya.
Baca Juga: Erdogan: Pelaku Genosida Gaza Pasti Kena Hukum Internasional, Sama seperti Pembantaian Srebrenica
"Kenangan mereka mendorong kami untuk bekerja setiap hari guna memastikan bahwa sejarah tidak terulang."
Pada 11 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia menyerbu kawasan yang berada di bawah perlindungan PBB di Srebrenica.
Mereka memisahkan lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki etnis Bosniak dari keluarga mereka dan membantai mereka.
Mereka yang mencoba melarikan diri ke hutan dan pegunungan di sekitar kota tersebut, dikejar.
Para pelaku kemudian membuang jasad para korban ke dalam kuburan massal, yang kemudian mereka gali kembali dengan buldoser, menyebarkan sisa-sisa tubuh di tempat pemakaman lainnya untuk menyembunyikan bukti kejahatan perang mereka.
Pemimpin politik Serbia Bosnia masa perang, Radovan Karadzic, dan komandan militernya, Ratko Mladic, dihukum karena genosida di Srebrenica oleh pengadilan PBB di Den Haag.
Secara keseluruhan, hampir 50 pejabat perang Serbia Bosnia dihukum lebih dari 700 tahun penjara atas pembantaian Srebrenica.
Namun, sebagian besar pejabat Serbia dan Serbia Bosnia masih merayakan Karadzic dan Mladic sebagai pahlawan nasional.
Mereka terus meremehkan atau bahkan menyangkal pembantaian Srebrenica dan menyinggung para korban serta penyintas pembantaian tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.