ITBAYAT, KOMPAS TV - Pasukan Marinir Amerika Serikat dan rekan-rekan mereka dari Filipina meluncur keluar dari helikopter Black Hawk saat latihan tempur pada hari Senin (6/5/2024), di kota pulau terutara Filipina, sepanjang Selat Bashi yang strategis di selatan Taiwan.
Pertunjukan kesiapan pertempuran bersama di Itbayat di provinsi Batanes merupakan bagian dari latihan militer tahunan yang dimulai bulan lalu, yang disebut Balikatan, dalam bahasa Tagalog artinya "bahu-membahu," melibatkan lebih dari 16.000 personel militer Amerika dan Filipina.
Latihan tahun ini oleh sekutu lama yang penuh perjanjian, terbesar hingga saat ini, dimaksudkan untuk mencegah agresi yang mungkin terjadi.
Latihan ini berlangsung di tengah tindakan semakin agresif dari China di Laut China Selatan yang diperebutkan, di mana penjaga pantai China dan Filipina serta kapal pendamping mereka telah beberapa kali menghadapi ketegangan yang semakin meningkat sejak tahun lalu.
Lebih dari 250 pasukan dari Prancis dan Australia juga turut serta, bersama dengan pengamat dari beberapa negara sekutu dan mitra keamanan, dipimpin oleh Jepang dan negara-negara Eropa. Latihan, yang dimulai pada 22 April, akan berakhir akhir pekan ini.
Dalam skenario pertempuran tiruan pada hari Senin, pasukan Amerika dan Filipina mengambil posisi di lapangan terbang, dikelilingi oleh bukit-bukit rendah, saat tiga helikopter CH-47 Chinook Angkatan Darat mendarat untuk mengirimkan pasokan tempur.
Letnan Pertama Marinir Annie Pentaleri mengatakan akan ada juga latihan pengintaian tempur udara dan kontra-pengintaian di daerah terpencil tersebut. Associated Press termasuk dalam sekelompok kecil jurnalis yang diundang untuk menghadiri manuver tersebut.
Baca Juga: Kapal Penjaga Pantai China Hantam Kapal Militer Filipina dengan Kanon Air, Laut China Selatan Tegang
"Kami benar-benar siap tempur dan itulah yang kami latih setiap hari,” kata Mayor Marinir Robert Patterson. “Penting untuk meningkatkan interoperabilitas dengan rekan-rekan kita di Filipina.”
Washington dan Manila mengatakan latihan tersebut tidak ditujukan kepada negara manapun dan sangat penting untuk meningkatkan respons terhadap keadaan darurat di Filipina, salah satu negara paling rentan terhadap bencana di dunia.
Namun, latihan tahun ini berfokus pada pertahanan wilayah dan diselenggarakan terutama di dua garis perbatasan paling sensitif dalam persaingan regional antara China dan Amerika Serikat: Laut China Selatan yang diperebutkan dan Selat Bashi.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.