TEL AVIV, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) telah menerapkan pembatasan perjalanan bagi personel kedutaan besarnya di Israel lantaran khawatir akan serangan dari Iran.
Kedutaan AS di Israel menyebut para stafnya telah diinformasikan untuk tak bepergian keluar area Yerusalem, Tel Aviv atau Beersheba dan diinstruksikan untuk sangat berhati-hati.
Pasalnya, Iran telah bersumpah akan membalas, menuding Israel berada di balik serangan di konsulatnya di Suriah 11 hari lalu yang menewaskan 13 orang. Mereka yang terbunuh dalam serangan terhadap konsulat itu termasuk seorang komandan senior pasukan elite Iran di Suriah dan Lebanon, yakni Pasukan Quds, dan sejumlah tokoh militer Iran.
Baca Juga: Konsulat Iran Diserang Israel, AS Ingatkan Teheran Tak Tambah Eskalasi di Timur Tengah
Serangan itu terjadi di tengah upaya diplomatik untuk mencegah perang di Gaza meluas ke wilayah sekitar.
Melansir BBC, Jumat (12/4/2024), serangan balasan itu diperkirakan terjadi paling cepat pada Jumat (12/4). Seorang sumber bahkan menyebut serangan itu akan melibatkan lebih dari 100 drone, lusinan rudal jelajah, dan kemungkinan juga rudal balistik yang akan menyasar target militer di Israel.
Israel sendiri tidak mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu. Namun, umum dianggap bahwa Israel berada di balik serangan itu.
Seperti diketahui, Iran mendukung Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang memerangi Israel di Gaza. Pun, sejumlah kelompok proksi musuh Israel di wilayah itu, seperti Hizbullah di Lebanon.
Sebelumnya pada Rabu (10/4), Presiden AS Joe Biden memperingatkan Iran yang mengancam akan melancarkan serangan hebat, dan berjanji menawarkan dukungan kuat bagi Israel.
Baca Juga: AS Minta Tolong China untuk Rayu Iran Agar Tak Serang Israel, Ancaman Teheran Bikin Gentar?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pemerintahannya bersiap atas segala tantangan, dan memperingatkan bahwa Israel akan menyerang negara yang telah menyerangnya.
“Kami siap untuk menghadapi seluruh tantangan keamanan Negara Israel, baik secara defensif maupun ofensif,”kata Netanyahu.
Sumber : BBC/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.